Lihat ke Halaman Asli

Elly Suryani

TERVERIFIKASI

Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Pemberantasan Sampah di Palembang, Bukti Nyata Dahsyatnya Sosmed

Diperbarui: 17 Juli 2016   20:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: WA Ismail Ishak dan digabung oleh ellysuryani

Lebaran ke-5 atau ke berapa saya menulis tentang Tradisi Sanjo di Palembang. Dua hari setelah itu, seorang kawan blogger anggota Kompasianer Palembang juga si Haryadi Yansyah alias Omndut mengupload gambar sampah yang memampetkan anak Sungai Musi di Kawasan 9-10 Ulu Palembang di facebook dan IGnya. Gambar yang menghenyakkan saya. Ditengah kebanggaan saya akan Palembang, rupanya masih ada kawasan jorok seperti itu. Rasanya gimana gituh gaes..., tapi begitulah. Fakta yang harus diterima dan dicarikan solusi.

Seperti yang sering diungkapkan Gubernur Sumsel, ada 3 hal yang harus difokuskan Kota Palembang jika ingin maju sebagai Kota Metropolitan apalagi sebagai Kota Wisata Kuliner dan Wisata Kebudayaan dan sejarah serta Wisata Religi. Apa saja hal itu: 

1. Amankan

2. Nyamankan

3. Bersihkan

Wejangan yang seyogyanya didengar oleh pejabat dan warganya termasuk saya.

Dan, dahsyatnya unggahan sosmed menyentil telinga saya dan menyepetkan mata warga Palembang ini terbukti. Selain memerahkan telinga dan menyepetkan mata, reaksi nyata sebagai solusi masalah yang diunggah Omndut itu rupanya muncul. Saya mendapat kabar dari teman yang kebetulan pejabat di jajaran Pemkot Palembang, hari ini dilakukan gotong-royong antara pejabat dan warga setempat membersihkan sungai itu dari sampah. Alhamdulillah. Saya kira tidak cukup dengan gotong-royong hari ini saja. Gotong-royong memang harus rutin dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan.

Selain itu, seperti yang saya dan Omndut obrolkan di IG, harus ada solusi. Konon di kawasan itu kotak sampah terbatas atau nyaris tidak ada. Ya, Pemkot Palembang harus segera mengadakan penambahan kotak sampah di berbagai sudut kawasan itu. Tidak cukup itu saja, saya kira harus ada kesadaran yang tinggi dari warga tentang kebersihan dan tentang bagaimana mengelola sampah. Paling tidak ada SOKLI seperti di kawasan saya tinggal (eits, cari tau ya kepanjangan sokli itu). 

SOKLI yang memungut sampah yang sudah disiapkan warga di kotak sampah depan rumahnya untuk diangkut ke TPS sehinga sampah tidak dibuang sembarangan apalagi ke sungai. Sungai bukan tempat pembuangan sampah. Butuh kerja keras dan kerja cerdas memang baik pemerintah maupun masyarakat. Penanaman kesadaran pentingnya kebersihan lingkungan harus terus dilakukan ke masyarakat. 

Begitulah. Terimakasih untuk Omndut yang mengupload gambar sampah itu di FB dan IGnya. Hari ini sampah tersebut sedang dibersihkan. Untuk pak Walikota, ayo pak semangat terus, ajak warganya untuk bergotong-royong dan tolong disiapkan kota sampah dan SOKLI  disana. 

Salam KOMPAL. Salam Wong Kito galo. Salam Nusantara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline