Lihat ke Halaman Asli

Elly Suryani

TERVERIFIKASI

Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Racauan Tentang "Mbak"

Diperbarui: 25 Juni 2015   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hah, pagi yang indah. Keindahan tak terusik oleh apapun. Televisi masih menyala. Ayam-ayam, sejak tadi sudah berhenti kokoknya. Di luar, beberapa tetangga mulai membuka pintu rumah. Berjalan  tanpa alas kaki bersama anak-anak mereka. Udara pagi memang sejuk untuk dihirup.

Sesuatu di kepalanya menghambur. Seolah udara sejuk itu telah memacunya untuk keluar,

"Pagi mbak...", seorang tetangga menyapanya

Mungkin bukan udara sejuk itu yang memacunya  tapi sapaan itu. He, entah kenapa, untuk alasan yang tak jelas, dia sering jengah dengan sapaan "Mbak"  itu.

Dia meracau,

coba, apa sih artinya mbak..?

panggilan untuk seorang perempuan...!?

cantik, disapa mbak

jelek, mbak juga,

lebih tua atau lebih muda, kadang tetap disapa 'mbak"

Ya ya ya. "Mbak", ... sekedar panggilan. Sapaan yang telah bergeser dari makna sebenarnya. Sekarang, ya sapaan untuk menghormati. Begitulah kata Pariyem, tetangganya, asli Wonogiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline