[caption id="attachment_87082" align="aligncenter" width="448" caption="Sumber Gambar: elindasari.wordpress.com"][/caption] Gong xi fat cai..... Ucapan itu muncul hari ini, diantara sembulan matahari yang mulai meninggi. Gong xi fat cai...... Maka munculah segala kisah dan kenangan saat ucapan itu terdengar. Seorang anak kecil berlari-lari bersama teman-temannya. Rani, Shhanti, Nando, A'eng, Rudiyanto, dan lain-lain. Diantara kue terang bulan, jeruk shantang, kue keranjang, manisan entah buah apa, bunga Mei Hwa plastik yang dirangkai pada dahan-dahan kering menyangga sang idaman, angpao. Tetap saja yang paling mengesankan buat anak kecil itu adalah pempek. Gong xi fat cai........ Ya tetap saja pempek di imlek sangatlah lezat dan berkesan buat saya. Pempek di gong xi fat cai,....melengkapi segala rasa. Pempek di gong xi fat cai, masih memenuhi ingatan saya hingga saat ini. Masih adakah pempek di (antara) ucapan gong xi fat cai....saat ini ? Masih, datanglah ke Palembang. Gong xi fat cai.... Ya, sebab pempek adalah simbol Gong xi fat cai itu sendiri, disana. Simbol yang mengakulturasi dan mengasimilasi dengan baik sebuah budaya ke sebuah penjuru negeri. Pempek telah melakukannya dengan baik tanpa banyak berkata-kata, hanya dengan "Rasa". Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H