Lihat ke Halaman Asli

Ellym Novelinda

My Pagefresh (Pages for review and sharing)

Merbabu Aku Rindu

Diperbarui: 25 Juni 2023   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Merbabu280523-1

Merbabu aku rindu...tiga kata yang tepat untuk apa yang aku rasakan saat akan menulis tentang pendakianku ke Merbabu bulan Mei 2023 kemarin. Ini adalah gunung ke tiga dari pengalaman pendakianku, namun ini gunung pertama untuk ketinggian diatas 3.000mdpl. Ya, Merbabu memiliki ketinggian 3.142mdpl yang terletak di Jawa Tengah dan berada di tiga kabupaten, yakni Boyolali, Semarang, dan Magelang. Menuju puncak Gunung Merbabu saat ini juga dapat ditempuh melalui lima jalur pendakian, Selo di Boyolali, Suwanting di Magelang, Wekas di Kabupaten Magelang, Cunthel dan Thekelan di Kabupaten Semarang. Dan pendakianku kemarin via jalur Selo, Boyolali.

Seperti pendakianku sebelumnya, aku tidak pergi sendirian atau dengan teman-teman dekat atau komunitas. Aku melakukan pendakian dari pertama kali hingga mungkin seterusnya menggunakan jasa open trip. Jasa open trip yang selalu aku percaya dari pengalaman pertama yaitu Tiga Dewa Adventure Indonesia yang berdomisili di Jakarta Timur untuk BC (BaseCamp)-nya. Kenapa sih harus open trip? Yaa buat aku yang tidak memiliki pengalaman anak Mapala akan lebih simpel sih ikut open trip gini, tenda udah disiapin, makanan aman, transport aman, ada guide juga, pokoknya sekali bayar terima beres hehehe. Fyi, kalo diitung-itung dengan berangkat sendiri biayanya, udah lebih pas ikut open trip sih. Aku spill ya kemarin itu untuk berangkat ke Merbabu biayanya 725.000 saja, tapi karena aku alumni alias udah pernah bareng si Tiga Dewa sebelumnya aku dapet diskon lumayan hihihi. Dan serunya lagi ikut open trip kita jadi banyak kenalan sih banyak temen baru dan followers nambah haha.

Meeting point keberangkatan open trip ini berada di Cawang, Jakarta Timur. Kami berangkat Jumat malam, saat itu sekitar pukul 21.00 WIB dan tiba di BC Selo, Sabtu pagi pukul 08.15 WIB. Kami pun langsung mempersiapkan diri, bersih-bersih, packing ulang tas carrier, dan sarapan. Ohya, saat itu kami berangkat dengan jumlah 25 orang dan perempuan hanya 6 orang, start pendakian kira-kira pukul 10.20 WIB. "Ya Tuhan, ijinkan aku sampai puncak beri aku kemampuan" doaku dalam hati saat itu. 45 menit pertama, kondisi masih aman nih tapi selanjutnya ketika trek sudah mulai semakin naik rasa lelah pun terus-terusan meminta istirahat haha. Aku dari pengalaman-pengalaman sebelumnya adalah tim paling belakang saudara-saudara hehe selalu nemenin Abang Sweeper (penjaga rombongan paling belakang), menuju Pos 1 terasa amat melelahkan bahkan ketika badan sudah disenderkan pada batang pohon, susah banget rasanya beranjak melanjutkan pendakian tapi berhubung si Abang Sweeper kali ini agak galak dan si paling debat jadilah memicu manjanya tubuh ini untuk mau bergerak haha belum lagi kalo si Abang ini udah nyambit pake dahan pohon, jangan bayangkan kekerasan ya hehe layaknya senior didik junior aja sih hihi.

Sekitar pukul 14.15 WIB pun tiba di Pos 2, bertemu dengan yang lainnya. Kami makan siang bersama dari bekal yang sudah disiapin sama tim open trip nih. Usai makan, perjalanan dilanjutkan menuju Pos 3, semakin menanjak nih ges, trek nya pun sudah sangat membuat nafasku kesulitan karena selain jalan yang menanjak dengan bebatuan juga kabut yang mulai tebal menghampiri. Namun karena ada aja obrolan-obrolan lucu saat pendakian membuat diri ini semangat, sampai akhirnya tiba di Pos 3 sekitar pukul 16.00, kami pun singgah sejenak menikmati teh panas rasa peach yang disediakan pendaki lain. Jadi serunya mendaki itu ya begini kaya saling kenal aja padahal belum tau namanya siapa, tapi cukup samperin duduk bareng dan dia buat minuman kitanya kebagian hehe.

Lanjutttt menuju camp area yang sudah disediakan, hari semakin sore diriku pun ternyata semakin drop. Saat itu tiba-tiba aku rasakan pusing dan mual pemirsah haha mungkin karna suhu yang semakin dingin dan tempat yang semakin tinggi dengan oksigen yang semakin berkurang. Untungnya nih untungnya, Tuhan kasih aku dikelilingi orang-orang baik yang penuh perhatian. Sebut namanya Rani, dari awal pendakian kami ngga pernah berjauhan karena memang ritme kita nanjak itu sama. Saat aku rasanya ingin berhenti, dia pun begitu sampai akhirnya aku minta istirahat setiap 5-10 langkah karena mulai lemah. Tapi waktu semakin sore, hingga akhirnya Abang Sweeper pun membantuku dan Rani membawakan tas carrier kami agar sampai tenda tidak kemalaman. Kira-kira sekitar pukul 17.50 WIB aku tiba di tenda dan langsung disuguhkan teh hangat dan makan, namun mual dan sakit kepala yang aku rasakan belum hilang hingga aku hanya makan sesuap saja. Mengganti pakaian, menggunakan jaket, sarung tangan, ganti kaos kaki, menggenggam penghangat atau hand warmer lalu dibungkus selimut darurat dari alumunium foil serta dibalut sleeping bag. Oh Tuhaannn hangattttt, namun kepala benar-benar sangat sakit saat itu hingga tak sadar aku terlelap dan bangun-bangun itu sekitar pukul 20.30 WIB hanya ada satu teman di tenda sedang tertidur. Aku pun beranikan keluar tenda untuk buang air kecil mencari tenda toilet, nah satu lagi kelebihan ikut open trip ini mereka sediakan tenda toilet loh jadi ngga perlu cari-cari balik pohon untuk buang air hehe. Setelah itu rasa sakit kepala dan mualku pun hilang hanya saja perut terasa lapar, aku pun menghabiskan satu roti dan kembali tidur.

Hari berganti Minggu, pukul 02.30 WIB kami dibangunkan untuk persiapan summit dan sebelum berangkat kami disuguhkan bubur kacang hijau hangat dan teh. Saat itu kondisi masih sangat gelap, mengharuskan kami melakukan pendakian dengan menggunakan headlamp atau senter. Part ini seru bangetttt, treknya sungguh menantang bayangkan kondisi tanpa sinar matahari dengan jalur pendakian menanjak bebatuan dan cukup terjal kemiringannya. Beberapa kali pun aku dan Rani berhenti sejenak, untungnya juga Bapak Sweeper yang menemani kami saat summit adalah warga setempat yang sangat amat sabaaaaarrrrr.

Merbabu280523-Fajar

Terlihat sang fajar mulai menyombongkon warna yang dimilikinya, sungguh cantik sungguh ingin waktu berhenti disitu untuk aku bisa terus menikmatinya, namun perjalanan harus terus dilanjutkan untuk mencapai puncak Merbabu. Apakah aku lancar saat menuju puncak? tentu tidak! haha disinilah mentalku benar-benar dibuat terombang-ambing. Aku kembali merasa mual, menjadi sangat lamban, baru naik lima langkah aku harus duduk lagi karena rasa ingin muntah itu merajai. Tapi karena support Rani yang setia menemani dengan selalu berkata "Gapapa mba, pelan-pelan aja aku tungguin" dan Bapak Sweeper yang baik hati yang mau tuntun gandeng tangan aku, aku pun terus maju, bahkan pendaki-pendaki lain pun turut menyemangati hingga ada yang memberikan obat mual. Ada rasa sedih ketika aku masih berusaha naik namun ada tim yang sudah turun dari puncak, tau gimana rasanya? Mau NANGIS huaaaaaa, kebayang ngga? kita belum sampai tapi teman yang kita kenal udah turun aja huhu tapi untungnya lagi-lagi aku ngga ditinggal Rani dan terus di support si Bapak. Sampai akhirnyaaaa....PUNCAK MERBABU!!!!

"Tuhannnn!! terima kasih!!!!" hanya itu teriakku dalam hati ketika akhirnya aku sampai diatas. Dan semakin terharu saat pendaki lain yang aku ngga kenal memberiku selamat "Selamat mba udh puncak nih", "Yeay puncak nih mba", begitu juga dengan dua temanku yang ternyata masih menungguku untuk sampe foto bersama di Tugu Triangulasi bersama beberapa teman lainnya huaaaa jujur kalo dibilang mau nangis ya nangis yaa haha lebay sih tapi emang itu yang aku rasain. Dari atas Merbabu, aku panjatkan syukur atas apa yang aku lihat yaitu Mahakarya Sang Pencipta yang sungguh memukau, nampak Gunung Merapi dengan gagahnya, dan gunung-gunung lainnya seperti Sindoro, Sumbing, Andong, Telomoyo, hingga Lawu. Bahkan hamparan sabana yang menghijau terbentang luas, semakin indah saat tersentuh sinar mentari.

Merbabu280523-2

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline