Lihat ke Halaman Asli

Elliza Firnanda

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Pengembangan Desa Wisata, Melalui Kegiatan Matching Fund UNTAG Surabaya di Desa Cupak Jombang

Diperbarui: 19 Juni 2023   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Dok. pribadi

Pariwisata di Indonesia merupakan salah satu mesin penggerak ekonomi, pengembangan pariwisata secara menyeluruh diharapkan akan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang cukup besar di daerah-daerah yang menjadi destinasi wisata. Salah satu desa di pelosok Kabupaten Jombang yang memiliki potensi bisa di kembangkan menjadi desa wisata adalah Desa Cupak Kecamatan Ngusikan Kabupaten Jombang. Desa ini terletak dikawasan Gunung Pucangan dengan luas desa sekitar 72 hektar, jumlah penduduk sekitar 1.026 jiwa , 385 KK. Desa Cupak memiliki potensi yang luar biasa yang bisa dikembangkan.

program Matching Fund yang diinisiasi oleh Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya merupakan pendekatan kolaboratif antara pihak universitas 17 Agustus 1945 Surabaya dan masyarakat desa Cupak. Dengan adanya kegiatan Matching Fund ini masyarakat desa Cupak Jombang didorong untuk aktif berpartisipasi dalam pengembangan desa wisata secara bersama-sama. Program ini bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat dalam mengembangkan dan menghidupkan desa wisata di Cupak Jombang. 

Dalam program Matching Fund ini dilakukan oleh tim dari Untag Surabaya, dimana masyarakat desa Cupak diberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam berbagai bidang seperti cara pengelolaan wisata di desa Cupak, Kerajinan tangan, Kuliner, dan pemasaran. Dalam peningkatan berbagai bidang ini masyarakat desa Cupak menjadi pelaku utama dalam pengembangan dan pengelolaan desa wisata Cupak Jombang.

Dok. pribadi

Desa Cupak memiliki potensi wisata yang sangat baik sebagai desa wisata yang unggul beserta UMKM dan produk-produk khas desa yang dapat di kembangkan bahkan termasuk dalam komoditi export (arang briket) tetapi masyarakat desa belum mampu mengolah menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Selain itu lokasi wisata di desa Cupak sebenarnya telah banyak di kunjungi wisatawan, namun karena adanya pandemi covid 19 dan pengelolan desa wisata yang kurang professional, sehingga menurunnya kunjungan wisatawan ke Desa Cupak serta penjualan produk UMKM yang menurun secara signifikan.

Selain udara yang sejuk ada beberapa potensi antara lain potensi yang pertama yaitu :

(1) adanya Wisata religi situs pertapaan dewi kilisuci, 

(2) Sendang widodaren, sendang drajad, dan gunung pucangan;

(3) Wisata pertanian yang menghasilkan Porang sebagai bahan tepung, Gadung bahan kripik, Jagung sebagai ketahanan pangan; 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline