Lihat ke Halaman Asli

Musyawarah Masyarakat Desa Ngembal Untuk Mewujudkan Desa Yang Sehat

Diperbarui: 18 Desember 2020   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) Universitas Muhammadiyah Malang kelompok 56 Gelombang 14 yang beranggotakan Ellena sebagai koordinator, Lina sebagai sekretaris, Berlian sebagai bendahara, Nanda sebagai humas, dan Haryadi sebagai PDD, melakukan kegiatan PMM di Dusun Bonegoro Desa Ngembal Kecamatan Wajak Kabupaten Malang. Hari Kamis, 17 Desember 2020, Masyarakat Desa Ngembal mengadakan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) dengan mengangkat tema Menuju Desa ODF dalam Upaya Mewujudkan Desa Sehat. Musyawarah ini dihadiri oleh Kepala Desa dan perangkatnya, dan Tenaga Medis di Puskesmas Wajak. Tujuan dari adanya MMD ini yaitu untuk menjadikan Desa Ngembal sebagai Desa Sehat dan Desa ODF. 

Musyawarah ini berlangsung di Balai Desa Ngembal. Dalam Musyawarah ini terdapat 3 pokok permasalahan yang dibahas yaitu mengenai jamban, batuk selama 3 minggu, dan perilaku saat pandemi COVID-19. Sistem dari Musyawarah ini yaitu dengan menggunakan FGD (Focus Group Discussion). Masyarakat dibagi menjadi 3 kelompok dengan masing masing 1 permasalahan kemudian melakukan diskusi selama 15 menit mengenai pokok pembahasan dan terakhir memaparkan hasil diskusi. 

whatsapp-image-2020-12-17-at-12-02-53-5fdc2cf18ede48035754f142.jpeg

Permasalahan Pertama yaitu mengenai jamban yang ada di Desa Ngembal. Pak Sugianto mengatakan bahwa Di Desa Ngembal masih banyak masyarakat yang BAB di sungai sehingga hal ini dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan menimbulkan beberapa penyakit. Solusi yang diberikan dari Bapak Sugianto yaitu dengan membuat jamban di beberapa lokasi di Desa Ngembal terutama di Dusun Santren, Permasalahan Kedua yaitu mengenai batuk selama 3 minggu yang dapat berujung ke TBC. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan terutama pola hidup untuk penderita batuk. Seperti mengecek dahak saat pagi hari, memakai masker saat berkumpul, menjaga kebersihan lingkungan, minum obat secara rutin, menghindari asap rokok, melakukan pola hidup sehat. Permasalahan ketiga yaitu perilaku saat pandemi COVID-19. Perilaku yang dilakukan yaitu mencuci tangan setelah melakukan kegiatan, menggunakan masker saat keluar rumah, dan tidak merokok atau menjadi perokok pasif. Sarana cuci tangan akan disiapkan oleh mahasiswa PMM UMM Kelompok 56 Gelombang 14. "Untuk sarana cuci tangan, insyaallah akan kami sediakan sebanyak 3 tempat yang bisa diletakkan dibeberapa titik" kata Ellena selaku Koordinator PMM.

Output yang dihasilkan dari MMD ini yaitu agar masyarakat lebih memperhatikan tentang kondisi lingkungan dan pola hidup di saat pandemi COVID-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline