Lihat ke Halaman Asli

Ella Warahma

Mahasiswa

Toleransi Antar Umat Beragama di Kota Bengkulu

Diperbarui: 8 Juni 2022   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama Kelompok 4:

1. Rika Amelia Agustin ( F1C021010 )
2. Muhammad Deni A  ( F1C021011 )
3. Ella Warahma             ( F1C021013 )
4. Fina Apriza                  ( F1C021030 )
5. Rozylla Agustina       ( F1C021035 )

Pendahuluan

Manusia adalah makhluk individu sekaligus sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu ber interaksi dengan individu lain dalam rangka memenuhi kebutuhannya dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu akan dihadapkan dengan kelompok - kelompok yang berbeda warna dengannya salah satunya adalah perbedaan agama. Dalam menjalani kehidupan sosialnya tidak bisa dipungkiri akan ada gesekan - gesekan yang akan dapat terjadi antar kelompok masyarakat, baik yang berkaitan dengan ras maupun agama.

Dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling menghormati dan saling menghargai sehingga gesekan - gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian dapat dihindari. Masyarakat juga dituntut untuk saling menjaga hak dan kewajiban diantara mereka antara yang satu dengan yang lainnya.

Dalam pembukaaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 disebutkan bahwa " Negara menjamin kemerdekaan tiap - tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing - masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu. " Olehnya itu kita sebagai warga Negara sudah sepatutnya menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama dan saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita demi keutuhan Negara.

Pembahasan

     Pelaksanaan kegiatan wawancara mengenai toleransi beragama yang dilaksanakan di beberapa tempat ibadah di Kota Bengkulu oleh narasumber yaitu tokoh agama. Toleransi antar umat beragama di Kota Bengkulu termasuk kondusif. Toleransi di Kota Bengkulu Predikat itu merujuk pada data Indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) tahun 2021 yang mendudukkan Provinsi Bengkulu dengan skor 73,3 dari 34 provinsi di Indonesia. Masyarakat di Kota Bengkulu sangat toleran, saling menghargai ketika akan sholat jumat atau natalan dan hari besar lainnya, saling mengucapkan, mendukung, keamanannya juga terjamin. Perpecahan di dalam masyarakat, dapat dipicu oleh dua hal, yakni masalah suku dan agama. Untuk kami melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat selalu mengajak umat beragama menjaga kerukunan.

    Pentingnya menjaga kerukunan umat beragama ini, masuk dalam tujuh program menteri agama yakni moderasi agama sehingga harus dilakukan penyamaan visi dan persepsi, pemahaman dan pengamalan agama yang moderat, tidak ekstrem kanan dan kiri. "Ekstrem kanan itu berlebihan dalam beragama sehingga semuanya jadi haram dan tidak boleh serta menganggap dirinya yang benar. Ekstrem kiri itu adalah pemahaman agama itu tidak penting, agama harus dipisahkan dari negara," kata bapak Dani Hamdani selaku ketua pengurus Masjid Raya Baitullizah Kota Bengkulu.
   
    Sedangkan negara kita, menurut dia, adalah negara Pancasila agama dengan ideologi negara sudah sejalan, bagaimanapun karakter orang Indonesia yang agamis sehingga negara tidak boleh tinggal di dalam agama dan agama tidak boleh meninggalkan negara. Namun demikian, menurutnya masyarakat Bengkulu tidak boleh terlena, sebab potensi keretakan tetap ada bila masyarakat tidak saling toleran. Kota Bengkulu juga termasuk kota teraman di Indonesia. Toleransi adalah kuncinya, sebab itu menjadi tugas bersama untuk saling menjaga. Indonesia ini lahir dari perbedaan. Beda suku, beda agama, beda bahasa. Modalnya persatuan dan kesatuan.

Kesimpulan

Perdamaian dan toleransi merupakan faktor yang sangat penting untuk kemajuan Indonesia, Indonesia terdiri dari ras, suku, agama, budaya, dan Bahasa yang sangat banyak jumlahnya, ini tentunya menjadi tanggung jawab yang sangat besar bagi kita.kita sebagai masyarakat Indonesia harusnya menjaga perdamaian dengan toleransi karena dengan toleransi dan tenggang rasalah perdamaian dunia bisa terwujud. Dengan dengan toleransi-lah kita dapat mencegah perpecahan yang dapat terjadi kapan saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline