Lihat ke Halaman Asli

Kapan Seharusnya Anak Tidur Sendiri? Ternyata Ini Manfaatnya

Diperbarui: 22 Oktober 2018   22:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sebagai orang tua pasti ingin anaknya bisa mulai mandiri. Salah satunya bisa di ajarkan melalui tidur dengan sendiri. Terus kapan harus di mulai ya?Insyallah artikel ini akan sangat membantu anda apa yang seharusnya dilakukan!

Seorang anak banyak diantaranya bahkan kebanyakan anak ketika diajak tidur tepat waktu saja sudah seperti mau perang. Bisa dibilang usaha kita untuk membuat seoarang anak bisa tidur penuh dengan usaha setengah mati. Hampir setiap orang tua mengalami hal ini, tetapi ini merupakan tugas orang tua yang tidak boleh disepelekan.

Bahkan untuk bisa tidur pada tempat tidur atau kamar yang sudah disediakan orang tua masih saja terbilang sulit. Meski usianya sudah memasuki TK atau SD tidak semua anak siap untuk berpisah dengan orang tuanya ketika tidur. Nah tepatnya usia berapa sich seorang anak boleh tidur sendiri?

Seharusnya Orang tua harus mengetahui apa penyebab atau faktor kenapa anak sering tidur sama orang tuanya, banyak faktor yang bisa menjadi pemicunya. Antara lain adalah usia seoarang ibu, sosial ekonomi, faktor culture atau budaya serta pendapatan keluarga.

Foktor culture orang Indonesia tidak bisa dilepaskan. Anda bisa lihat hampir semua orang tua bahkan anda sendiri sangat kental dengan budaya tidur dengan anak. Inilah salah satu ciri orang tua di Indonesia. Dan sangat tidak wajar ketika bayi dan balita harus tidur berpisah dengan orang tuanya bahkan sampai kamar atau ruang tidurnya terpisah.

Apa pengaruhnya faktor ekonomi sosial seseorang dengan kemandirian seorang anak akan terbentuk. Ketika seseorang dalam ekonomi terbatas bisa dipastikan akan mempunyai sedikit ruang dalam rumah yang dimiliki. Dengan demikian sangat mungkin dan bisa dibilang cukup sulit ,jika orang tua menginginkan  berpisah ranjang dengan anak. tidak mungkin juga memisahkan anaknya karena keterbatasan kamar tidur.

Faktor usia seorang ibu. Di indonseia sendiri masih banyak yang melakukan nikah mudah, sehingga mempengaruhi tingkat pendidikan, wawasan atau pengetahuannya bisa dikatakan belum matang. Jadi cukup terbatas informasi yang didapatkan bagaimana cara kita menghadapi seorang anak dalam keluarga agar mandiri. 

Ini Keuntungan dan Kerugian tidur dengan Orang tua.

Mungkin selama ini kita tidak terpikirkan apa sich keuntungannya jika anak tidur bersama dengan orang tuanya. Bed sharing atau disebut juga tidur sekasur dengan anak, setelah diteliti mempunyai dampak positif disertai sehingga seorang ibu bisa menyesui terhadap anaknya mempunyai waktu yang agak lama pada malam harinya

Tetapi pada sisi lain ada yang meneliti bahwa seorang ibu yang terlalu sering tidur dengan sang bayi bisa menyebabkan kematian mendadak, karena meningkatnya resiko sudden infant death syndrome. Ini hanya berlaku pada seorang ibu yang mempunyai kebiasaan seperti peminum alkohol, perokok, pemakai narkotika, dan tidak dianjurlan jika bayi tersebut premature.

Jika usia anak mencapai 6 tahun bed sharing dalam sebuah penelitian, bisa myebabkan beberapa resiko yang bisa terjadi pada seorang anak anatalain mempunyai jiwa penakut atau mudah takut, jika berada diluar rumah atau saat bersama teman temannya takut jika tidak diterima, serta prikomotiknya terjadi gangguan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline