Lihat ke Halaman Asli

Mentari Pagi

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mentari pagi itu tampaknya malu-malu. Ia mengintip dari balik punggung sang Merapi. Anehnya, sang mentari tampak semakin cantik dengan rona merah menyembul di kedua pipinya. Memantul pada kabut tebal yang menaungi puncak Merapi. Gradiasi warna seirama yang digoreskakn oleh kuas Sang Maha Kuasa menerbutkan senyum pada wajah para pengelana kehidupan dan penggembala petualangan. Merapi yang pongah menatap langit tampak begitu tangguh dalam siluet hitam pagi itu. seperti karang yang menjulang di antara riak warna-warna kemerahan. Kabut kelabu mulai mengangkat kakinya dari persawahan hijau yang tergelar sejauh matat memandang. Petani imajinasi tahu, hari baru telah tiba dan meraih cangkul penanya, meniti jalanan kecil ke arah ladang petualang. Di dalam bus reyot yang terbatuk-batuk itu ia tersenyum. Waktu telah memanggilnya untuk mengibarkan imajinasi terliar. Membiarkan dunia melihatnya.

Lnf




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline