Lihat ke Halaman Asli

Jangan Kehabisan Akal Ketika Balita Anda Tidak Mau Makan

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13262705801824710643

[caption id="attachment_163059" align="alignnone" width="640" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Memiliki anak usia balita, sebagai seorang ibu, kita dituntut untuk memberikan gizi yang cukup untuk perkembangan otak mereka. Apalagi di masa-masa emas pertumbuhan balita (golden years) yang berlangsung mulai dalam kandungan sampai balita berusia 3 tahun. Pada masa itu nutrisi dan kebutuhan gizi balita sangat penting dan benar-benar harus tercukupi. Masa emas balita adalah masa ketika struktur otak balita mengalami perkembangan yang sangat mengagumkan.

Oleh karena itu nutrisi dan stimulasi yang diberikan kepada balita sangat berpengaruh besar terhadap kecerdasan, kreativitias dan perilaku balita. Untuk mengetahui perkembangannya, kita dapat melihat dari penambahan berat otak ataupun lingkar kepala balita. Saat bayi lahir, berat otaknya adalah sekitar 25% dari otak orang dewasa. Saat usianya 1 tahun, maka beratnya sudah mencapai 70% usia otak dewasa.

Lantas bagaimana bila pada masa itu balita kesayangan anda justru susah makan atau tidak mau makan? Ini adalah permasalahan dan keluhan yang paling banyak dihadapi oleh para ibu. Ada saatnya buah hati kita sangat susah untuk makan. Bahkan satu suap makanan pun ia menolak. Tentunya hal ini akan membuat panik sang ibu.

Keluhan yang sama juga pernah saya hadapi. Saat saya full aktif bekerja dari Senin hingga Jumat, mulai jam 7 pagi hingga jam 7 malam jarang sekali saya punya waktu untuk menyuapi makan Darielle (2,5 tahun) makan. Waktu berkualitas bersama Darielle pun menjadi sangat terbatas.


[caption id="attachment_154868" align="aligncenter" width="483" caption="Darielle (2,5 tahun)"]

13262627311840871534

[/caption]

Apalagi saat ‘asisten' sedang mudik atau pulang kampung. Darielle yang terbiasa makan disuapi si mbak, otomatis mendadak tidak mau makan saat saya suapi. Mulutnya bungkam, nyaris tertutup rapat! Sesuap atau 2 suap yang masuk ke mulutnya langsung ia keluarkan lagi. Hal ini tentu membuat saya panik. Bahkan hampir seharian tak ada satupun makanan yang masuk ke dalam perutnya. Ini berlangsung selama beberapa hari. Ingin menangis rasanya saat itu. Terbayang kita yang dewasa saja bila tidak makan perut akan meraung-raung menahan perih. Apalagi si kecil?

Berbagai cara dan siasat telah saya praktekkan sebagaimana yang disarankan di artikel majalah. Mulai dari menempatkan makanan dalam piranti dengan gambar lucu berbentuk menarik, membawa si kecil jalan-jalan sambil makan, mengajaknya bermain bersama teman sebayanya, membuat variasi makanan agar bisa menarik hatinya, membiarkan si kecil mengacak-acak makanannya asalkan ada satu atau dua suap makanan yang masuk. Selain itu saya juga ajak si kecil untuk makan bersama kakaknya. Namun itu semua tidak lantas membuat Darielle mau makan.

Antara panik, geram, geregetan dan kehabisan akal saat itu menghadapi si kecil. Terbayang bila seminggu tanpa si mbak, seminggu pula Darielle tidak makan. Mengapa semua teori yang ditulis dalam artikel majalah itu tidak mempan untuk membujuk si kecil agar mau makan? Lantas, apakah saya tinggal diam melihat si kecil bersikap demikian? Tentu tidak!

Saya harus mencari suatu cara agar si kecil mau makan. Kemudian saya menyetelkan DVD film kartun yang dulu menjadi koleksi kakaknya. Film itu saya putar dan saya biarkan Darielle menikmati kelucuan demi kelucuan film kartun itu. Mulai dari film Dora The Explorer, Thomas and Friends, The Backyardigans, Finley The Fire Engine dan masih banyak film kartun lainnya. Surprise! Di luar dugaan, Darielle ternyata sangat tertarik dan menikmati film-film itu. Ia sungguh senang melihat karakter film kartun tersebut bahkan sampai tertawa terbahak-bahak.


[caption id="attachment_154873" align="aligncenter" width="483" caption="Thomas & Friends, Film Kesayangan Darielle (Dok. Pribadi)"]

1326262936612236078

[/caption]
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline