Lihat ke Halaman Asli

Penduduk Padat, Masyarakat Kurang Berkualitas

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut  Survey  BPS (Badan Pusat Statistik) 2010, penduduk indonesia berjumlah 237 juta jiwa yang lebih banyak dari tahun 2000 dengan jumlah penduduk 206 juta jiwa. Laju pertumbuhan penduduk yang sangat pesat ini menimbulkan berbagai masalah.

Laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat tersebut menimbulkan berbagai masalah seperti kualitas pendidikan, human security atau tingkat keamanan semakin rendah, kematian bayi dan ibu yang sangat tinggi, dan lain-lain.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Pengendalian Dampak Kependudukan BKKBN Drs. Suyono Hadjnoto, M.Sc dalam seminar dan konferensi nasional II, Bisnis Media dan Perdamaian yang diselenggarakan oleh UPN ‘Veteran’ Yogyakarta fakultas FISIPOL (Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) di Auditorium kampus (13/11).

Suyono mengungkapkan bahwa semakin padat penduduk suatu negara, maka semakin rendah kualitas masyarakatnya dan rentan terjadinya konflik. “ Kepadatan penduduk yang berlebihan dapat mengurangi kualitas penduduk, dan menciptakan kemiskinan. Dari kemiskinan tersebut akan memunculkan konflik-konflik” ujar Suyono

Menurut Suyono dari segi infrastruktur, pemerintah juga hanya fokus pada pembangunan yang bersifat fisik, namun mengabaikan pembangunan sumber daya manusianya. Hal yang perlu ditingkatkan seperti menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak dan pendidikan yang bermutu, dengan begitu kualitas penduduk dapat ditingkatkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline