Lihat ke Halaman Asli

Elvanadi

Swasta

Intermitten Fasting Metode Diet Masa Kini, Pahami Risiko serta Manfaatnya

Diperbarui: 30 Oktober 2024   08:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Intermitten Fasting/Pexel.Com 

Diet Intermittent Fasting (IF) adalah pola makan yang mengatur waktu makan dan puasa secara berkala, bukan mengatur jenis makanan yang dikonsumsi.

Pola diet ini, seseorang akan melakukan puasa dalam jangka waktu tertentu dan makan pada waktu-waktu yang sudah ditentukan. 

Diet ini populer karena dianggap efektif untuk menurunkan berat badan dan memberikan manfaat kesehatan lainnya, seperti meningkatkan metabolisme dan meningkatkan kepekaan insulin.

Cara Kerja Intermittent Fasting

Intermittent fasting membantu tubuh memanfaatkan lemak sebagai sumber energi. 
Saat tubuh berpuasa, kadar insulin menurun, yang memungkinkan tubuh untuk mengakses cadangan lemak dan membakarnya sebagai energi. 

Hal ini dapat membantu mengurangi berat badan kemudian mengontrol kadar gula darah.

Jenis-jenis Pola Intermittent Fasting

Ada beberapa metode intermittent fasting yang populer:

1. Metode 16/8
Pola ini melibatkan puasa selama 16 jam, lalu makan dalam rentang waktu 8 jam. Misalnya, makan hanya antara jam 12 siang hingga 8 malam dan puasa selebihnya.

2. Metode 5:2
Anda makan secara normal selama 5 hari dalam seminggu dan mengurangi asupan kalori (sekitar 500-600 kalori) pada dua hari lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline