Lihat ke Halaman Asli

Elvanadi

Swasta

Budaya Minun Kopi Bagi Daerah Tanpa Penghasil Kopi

Diperbarui: 17 Agustus 2024   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warung Kopi Pinggir Jalan/Dok pribadi

Tradisi minum kopi kini berkembang di berbagai wilayah di Indonesia, bahkan di daerah yang bukan penghasil kebun kopi.

Meskipun tidak memiliki kebun kopi sendiri, daerah ini juga mengembangkan budaya minum kopi baik dalam cara penyajian maupun suasana yang diciptakan. 

Berikut adalah beberapa contoh tradisi minum kopi di daerah yang bukan penghasil kebun kopi:

1. Warung Kopi di Yogyakarta
Yogyakarta bukanlah daerah penghasil kopi, namun kota ini memiliki tradisi minum kopi yang unik, yaitu Kopi Joss.

Adalah kopi hitam disajikan dengan cara yang cukup menarik, di mana bara api yang membara dimasukkan ke dalam gelas kopi kemudian suara joss yang dihasilkan ketika bara api bertemu dengan kopi panas menjadi asal mula nama Kopi Joss. 

Warung kopi ini biasanya menjadi tempat berkumpul bagi berbagai kalangan, dari pelajar, mahasiswa hingga wisatawan.

2. Kopi Khop di Aceh Barat
Di daerah Meulaboh, Aceh Barat, kopi disajikan dengan cara yang unik, yakni menikmati minum  kopi dalam gelas yang ditelungkupkan di atas piring kecil. 

Untuk meminum kopi ini, orang harus menghisapnya dari bawah gelas menggunakan sedotan, meskipun Aceh dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik, seperti Gayo, tradisi minum kopi di Meulaboh yang jauh dari perkebunan kopi tetap menunjukkan keunikannya tersendiri.

 3.  Ngopi di Surabaya
Tradisi Ngopi di Warung Kopi Cak  di Surabaya, tradisi minum kopi ini berkembang pesat meski kota ini tidak memiliki kebun kopi. 

Warung kopi yang dikenal dengan sebutan "Warkop Cak" tersebar di seluruh penjuru kota, dimana masyarakat Surabaya gemar ngopi sambil nongkrong di warung-warung kopi yang sederhana. 

Berbagai varian sajian dari mulai Kopi tubruk, kopi hitam, dan kopi susu menjadi pilihan utama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline