Lihat ke Halaman Asli

Elizah Nursifah

Student of International Relation (IR)

Ini Bagaimana Agama Islam Mampu Pengaruhi Sikap dan Tindakan Indonesia terhadap Negara Lain

Diperbarui: 28 November 2021   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Muslim Indonesia

Agama islam di Indonesia mempunyai sejarah yang kompleks serta bisa dikatakan merupakan sesuatu yang menjadi ciri khas dari Indonesia. Hal tersebut karena setelah masuknya Islam yang dibawah oleh pedagang pedagang dari negeri Arab pada abad ke 7 M dan para pedagang India pada sekitar abad ke 13, Agama Islam mulai dikenal dengan melalui berbagai pendekatan seperti budaya, seni, ceramah dll. Para pedagang yang datang ini kemudian melakukan perkawinan dengan wanita wanita Indonesia, sehingga terbentuknya berbagai komunitas muslim. Komunitas komunitas muslim yang menyebar di berbagai wilayah di Indonesia tersebut, hingga kini masih bisa dijumpai. Di Palembang misalnya, ada kampung yang bernama kampung Arab di 16 ULU, yang terdiri dari penduduk Arab dan penduduk lokal yang telah melakukan perkawinan. 

Selain itu, Islam juga terbukti memberikan kontribusi dalam upaya memerdekakan Indonesia. Pada masa kolonial atau penjajahan, dimana bisa dikatakan pengaruh atau penyebaran agama Islam di Indonesia masih belum optimal, sebagian wilayah Indonesia diambil alih oleh bangsa barat. Namun, upaya dalam mengambil alih wilayah wilayah tersebut, juga dilakukan oleh pejuang pejuang Islam, sebut saja Sultan Banten, Sultan Cirebon, Sultan Hasanuddin, Sunan Grisik, Pangeran Diponogero, Sunan Gunung Djati dan lain lain (Baihaqi, 2005). Selain itu, Indonesia juga memiliki berbagai kerajaan Islam, sebut saja kerajaan Samudra Pasai, Demak, Aceh Darussalam, Islam Banjar, dan Mataram, yang telah membantu menyebarkan Agama Islam sekaligus menjadi bukti penting keberadaan sejarah Islam di Indonesia yang tentu saja tak bisa dilupakan. Indonesia juga sekarang ialah negara dengan mayoritas penduduk penganut agama Islam terbanyak di dunia, dengan perkiraan 229 juta penduduk Indonesia adalah muslim. Menurut penulis, inilah yang menjadikan Islam sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi sikap dan tindakan Indonesia terhadap negara lain.

Sebut saja persoalan Rohingya di Myanmar. Etnis Rohingya yang beragama Islam, tidak diakui oleh Myanmar serta mendapat perlakuan tidak manusiawi oleh pemerintah Myanmar. Hal tersebut menarik simpati warga Indonesia hingga ada demonstrasi di depan Kedubes Myanmar. Pemerintah Indonesia kemudian merespon dengan memberikan berbagai bantuan seperti penampungan sementara bagi warga Rohingya yang kabur dari negaranya serta pemberian berbagai fasilitas seperti tempat tinggal dan rumah sakit (Okezone, 2017). Bahkan, Indonesia ialah negara satu satunya yang dipercaya langsung oleh Myanmar melalui tanda terimanya Retno Marsudi, menteri luar negeri Indonesia oleh Aung San Suu Kyi. Hal tersebut tidak terlepas dari identitas Indonesia sebagai negara moyoritas muslim dengan sejarah perjuangan islam yang panjang, ditambah adanya solidaritas masyarakat muslim Indonesia melihat saudara mereka yang didiskriminasi di Myanmar sehingga mendorong mereka untuk berdemonstrasi menuntun pemerintah Indonesia untuk bertindak. 

Selain kasus Myanmar, ada juga kasus Muslim Uighur dimana diperkirakan satu juta warga Uighur mendapatkan perlakukan diskriminatif oleh pemerintah China. Hal ini juga mendorong masyarakat Indonesia terutama kelompok muslim untuk melakukan demonstrasi berkali kali menuntut pemerintah Indonesia untuk bertindak. Pemerintah pun menanggapi hal tersebut dengan mengambil sejumlah langkah seperti mengecam atau melakukan diplomasi dengan pemerintah China.

Indonesia menjadi negara penduduk muslim terbesar juga membawa keuntungan tersendiri dalam berdiplomasi atau berhubungan dengan negara negara islam. Sebagai contoh, Indonesia memiliki hubungan yang erat dengan Arab Saudi. Seperti yang kita ketahui, jutaan warga Indonesia setiap tahunnya melakukan ibadah haji di tanah suci Makkah. Raja Salman nampaknya juga menaruh minat tersendiri terhadap Indonesia sebagai negara muslim terbesar. Hal ini bisa dilihat dari kedatangan Raja Salman pada 2017 lalu. Dalam kunjungan tersebut, Indonesia dan Arab Saudi menandatangani sebelas nota kesepatakan untuk menjalin sejumlah kerja sama yang erat (Misrawi, 2021). 

Selain Arab Saudi, Indonesia juga dikenal disegani oleh negara negara muslim lain. Menurut Nasaruddin Umar, Mantan Wakil Menteri Agama Indonesia, Indonesia disegani sebagai negara muslim dengan banyak etnik serta kearifan lokal yang kental, namun bisa merangkul perbedaan perbedaan tersebut (Sasongko, 2015). Hal ini menurut penulis dapat menjadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia apabila Indonesia ingin meminta bantuan dari negara lain atau menanggapi suatu persoalan yang terjadi di negara muslim lain, sebagai identitas Indonesia yang mayoritas pemeluk islam dengan solidaritas masyarakatnya yang kuat, maka mudah bagi Indonesia untuk didengar oleh masyarakat dunia sebagai perwakilan negara negara muslim lainnya

Reference :

Sasongko, A. (2015, Januari 27). Ini alasan Indonesia lebih disegani ketimbang timur tengah. Retrieved from Republika.co.id: https://republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/01/27/nitrof-ini-alasan-indonesia-lebih-disegani-ketimbang-timur-tengah

Baihaqi, W. (2005). Pengaruh Islam Terhadap Kekuasaan Politik di Indonesia. al qalam, 1-5. 

Misrawi, Z. (2021, march 5). Kokohnya hubungan Indonesia-Arab Saudi. Retrieved from detiknews: https://news.detik.com/kolom/d-5481336/kokohnya-hubunganindonesia-arab-saudi 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline