Nama : Eliza Cahya Nur Fitriani
NIM : 24104040005
Prodi : Pendidikan Matematika
Pengaruh Lingkungan Keluarga Dalam Pendidikan Anak
Lingkungan keluarga memainkan peran penting dalam pendidikan anak, sering kali dianggap sebagai fondasi utama yang menentukan arah dan keberhasilan akademis mereka. Namun, disisi lain ketika harapan orang tua berhadapan dengan aspirasi individuaal, konflik dapat muncul. Banyak orang tua yang memiliki ekspetasi tinggi terhadap prestasi anak, berusaha keras agar meciptakan suasana yang mendukung. Namun, tidak jarang harapan tersebut berubah menjadi tekanan berat, memicu perasaan cemas dan frustasi pada anak.
Ada beberapa aspek yang kompleks terkait hubungan antara keluarga dan pendidikan diantara nya : pertama, harapan tinngi menjadi beban biasanya penyebab nya yaitu tekanan yang berlebihan dari harapan orang tua itu bisa berdampak penurunan motivasi anak; kedua, keterlibatan yang berlebihan hal ini disebabkan pengawasan yang terlalu intensif dari orang tua dampanknya bisa menyebabkan mengurangi kemandirian anak dan merusak kepercayaan diri mereka sendiri; ketiga, komunikasi yang tidak efektif hal ini disebabkan kurangnya komunikasi antara orang tua dengan anak hal ini dapat menyebabkan anak merasa tidak di hargai oleh orang tua; keempat, stigma dan perbandingan sosial hal ini disebabkan karena lingkungan keluarga yang membandingkan anak dengan saudara maupun teman sebaya hal ini dapat menyebabkan rendah diri dan hilangnya motivasi anak.
Dalam kenyataan masih banyak kita dapati kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh anggota keluarga dalam mendidik anak-anak nya. Akibat umum yang timbul karena kesalahan-kesalahan pendidikan dalam lingkungan keluarga dapat kita sebut mempertebal perasaan harga diri-kurang pada anak. Masih ada beberapa kasus bahwa orang tua sangat memanjakan anak, tetapi tidak baik pula jika kita tidak memperdulikan kepada anak-anak. Seorang anak yang dimanjakan akan kurang rasa tanggung jawabnya, selalu bersandar dan minta pertolongan kepada orang lain, merasa diri nya tidak akan mamp. Demikian pula anak yang tidak diperdulikan maka anak tersebut akan merasa bahwa diri nya itu tidak berharga, merasa diasingkan oleh orang lain, dan sebaginya. Akibatnya, ia akan berbuat sekehendak hatinya (Bisri Mustofa, 2022).
Selain lingkungan keluarga, faktor-faktor eksternal seperti lingkungan sekolah dan lingkungan sosial juga sangat berperan dalam membentuk minat belajar anak. Suasana sekolah yang menyenangkan dan nyaman, bersama dengan dukungan dari gurunya dan dari temannya bisa meningkatkan minat belajarnya. Guru yang mendidik dengan baik dan teman yang saling mendukung dapat membuat anak merasa termotivasi untuk belajar. Lingkungan sosial yang negative, misalnya dengan teman buruk justru dapat menurunkan minat belajar nya..
Namun, penting untuk di ingat bahwa faktor internal pun sangat berperan dalam pembentukan minat belajar anak. Faktor-faktor internal seperti kemampuan, minat, dan bakat yang dimiliki anak harus dipahami dan didukung oleh orang tua. Orang tua harus memahami unik nya setiap anak dan memberikan dukungan yang tepat untuk mengembangkan minat dan bakat yang ada pada diri anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H