Blimbingrejo -- Sebagai negara tropis yang lembab, Indonesia tidak pernah lepas dari adanya nyamuk. Serangga ini dapat mengakibatkan gatal-gatal yang dapat merusak segala momen yang ada. Ia juga dapat menularkan penyakit kepada manusia yang iagigit, seperti contohnya demam berdarah. Berangkat dari permasalahan ini, Tim I KKN Universitas Diponegoro 2018/2019 yang ditempatkan di Desa Blimbingrejo, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara memberikan penyuluhan mengenai membuat perangkap nyamuk di perkumpulan PKK desa yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 9 Februari 2019 di Balai Desa Blimbingrejo.
Terlihat ibu-ibu PKK sangat antusias dengan penyuluhan pembuatan perangkap nyamuk ini karena alat-alatnya yang cukup sederhana dan mudah ditemukan di manasaja, yaitu botol plastik bekas, air panas, gula aren, dan ragi.
Meta Fanny Feliyana, mahasiswa jurusan Teknik Mesin yang memprakarsai program ini, berkata bahwa ia berharap program ini dapat membantu warga Desa Blimbingrejo untuk mengurangi jumlah nyamuk di rumahnya dengan cara yang sederhana. "Saya juga berpikir bahwa metode perangkap nyamuk ini lebih baik daripada menggunakan cairan pembunuh serangga yang mengandung bahan kimia yang berracun," tambahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H