Sunan Ampel adalah putra dari Syeh Ibrahim as-samarqandi beliau dari Champa, beliau diberi kewenangan memimpin di Surabaya oleh Prabu Brawijaya V yang saat itu menjabat sebagai Raja Majapahit.
Dalam buku Atlas Wali Songo (2016) yang ditulis Pak Agus Sunyoto, Sunan Ampel menjabat sebagai penguasa Surabaya menggantikan penguasa sebelumnya, Arya Lembu Sura meninggal (Hlm. 197).
Beliau yang memiliki nama Asli Raden Rahmatullah atau yang terkenal Raden Rahmat ini memiliki cara dakwah yang Khas untuk merangkul masyarakat Surabaya agar tertarik dan masuk Islam.
Dakwah Moh Limo yang terkenal buatan Sunan Ampel ini berhasil membuat rakyat Surabaya dan sekitarnya masuk Islam.
Ini adalah isi dari Moh Limo :
1. Moh Maen (tidak berjudi)
2. Moh Madon (Tidak bermain perempuan, hubungan sex bebas)
3. Moh Minum (tidak mabuk/minum-minuman keras)
4. Moh Maling (tidak mencuri)
5. Moh Madat (tidak menghisap ganja atau sejenisnya)
Selain Moh Limo, dakwah beliau yang terkenal dan menjadi legenda di kampung-kampung Surabaya adalah: