Lihat ke Halaman Asli

Partikel

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kutangkap proton dan kumasukan dalam saku

Yang paling dekat dengan hati

Kugenggam electron dan kuremas secara perlahan

Menyulapnya jadi proton

Kurentang neutron sejajar bahu dan kaki

Mengerling disudut mata ketika ada ambigu

Tak perlu ke singapura atau georgia

Sumber terbesar proton lalu lalang

Cukup disini

Dalam setiap helaan nafas yang ku pilih

Bayang tak pandai menilai diri

Hanya jika cermin kuhadapkan

Ke muka yang terdekat dengan mata

Kedada yang terdekat dengan rasa

Keseluruh tubuh yang terdekat dengan sikap

Kulihat sekali lagi

Bagaimana aku

Bagaimana kamu

Bagaimana kita

Bagaimana mereka

Kulihat cermin diri beberapa kali

Suryakanta atma lebih jelas membaca

Ambil embun lalu basuh

Semat di mata dan seluruh tubuh

☆☆☆

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline