Lihat ke Halaman Asli

Dibalik Punggung Elang

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

**

Elang kau tergesa meyimpulkan pandang

Keakuanku dan kisah rindu yang kau kremasikan

Selaksa melepas bayang ketapang dalam kolam

Gurat bayang berpendar nanar

.

Seribu bait terpugar pongah

Kuintip terka dalam mengharu biru

Ada jengah

Ada tabu

Ada pepatah

Tapi adakah palsu tentang alasan petuahmu?

.

Angin mengabarkan dalam Tanya

Ada mimpi berserakan diberanda yang kau tunggu

Sajak sajak ku kelakarkan agar rindu tersamar abu-abu

O, elang, kau panjang lebarkan airmata prosa

.

Arakan rasa tersedak hening

Tapi sajak tak henti bergeming

Elang menikam kelam

Senja setia dibalik celah syair ketapang dalam kolam

Terhapus riak air

Tanpa bekas

.

O, elang aku menatapmu sebagai punggung yang sama

Bukan tentang sayapmu yang patah

Bukan tentang sorot yang tak lagi tajam

Bukan  tentang predikat bintang dalam saku safarimu

Tapi aku menghardik keliru dalam mata itu

Kini dan lalu kau persoalkan dg alasan gender

***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline