Lihat ke Halaman Asli

Dosen Prodi Pendidikan IPA FKIP UNTIDAR Dampingi Biokonversi Sampah Organik Tim Adiwiyata SMP N 11 Magelang

Diperbarui: 24 November 2023   20:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Sampah menjadi masalah yang sangat urgen dewasa ini. Sampah organik maupun anorganik banyak dihasilkan sebagai sisa aktivitas manusia sehari-hari. Kondisi ini juga terjadi di lingkungan sekolah, dimana terdapat aktivitas siswa dan guru di sekolah. Di lingkungan sekolah, pengelolaan sampah membutuhkan perhatian yang serius. Dengan komposisi sebagian besar penghuninya adalah siswa, tidak menutup kemungkinan pengelolaannya pun belum optimal. 

Untuk mendukung Program Adiwiyata, SMP N 11 Magelang membentuk tim Adiwiyata. Tim Adiwiyata ini beranggotakan para siswa yang mampu mengajak siswa yang lain untuk menjaga sekolah tetap bersih dan mampu berinovasi dalam menjaga lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang bersih merupakan faktor pendukung pembelajaran yang menyenangkan.

Dosen Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tidar (UNTIDAR) telah menggelar kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mendukung inisiatif keberlanjutan lingkungan di SMP Negeri 11 Magelang. Kegiatan tersebut fokus pada penerapan biokonversi sampah organik menggunakan larva lalat Hermetia illucens atau yang dikenal dengan sebutan "maggot".

Tim pengajar yang terlibat dalam kegiatan ini berasal dari prodi Pendidikan IPA UNTIDAR yang memiliki keahlian khusus dalam pengelolaan sampah organik dan pendidikan lingkungan. Kegiatan pengabdian ini merupakan bentuk kontribusi nyata perguruan tinggi dalam memajukan masyarakat sekitar dan mendukung program Adiwiyata Sekolah.

Kegiatan ini melibatkan interaksi langsung antara dosen dan siswa dalam proses biokonversi sampah organik. Para siswa diajak untuk terlibat langsung dalam proses pemisahan sampah organik, pengumpulan, dan pemrosesan menggunakan maggot. Selain itu, mereka juga diberikan pengetahuan tentang manfaat lingkungan dari pengelolaan sampah yang baik. Seiain itu, tim pengabdian melakukan pendampingan kepada tim adiwiyata untuk dapat melakukan biokonversi sampah menggunakan maggot ini. Pengabdian ini juga diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain dalam menerapkan praktik-praktik berkelanjutan dan mendukung program Adiwiyata Sekolah di Indonesia. Dengan kerjasama antara perguruan tinggi dan sekolah, diharapkan dapat terbentuk generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan mampu mengelola sumber daya alam secara bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline