Mudik adalah kegiatan perantau atau pekerja migran untuk pulang ke kampung halamannya. Mudik merupakan singkatan dari "mulih dilik" yang memiliki arti "pulang sebentar". Mudik di Indonesia identik dengan tradisi tahunan yang terjadi menjelang hari raya besar keagamaan seperti hari raya idul Fitri dan tahun baru. Suasana menjelang perayaan idul fitri atau lebaran merupakan waktu yang memiliki keistimewaan lebih untuk bertemu, berkumpul dan bersilaturahmi dengan keluarga besar dan sanak saudara.
Di Indonesia tradisi mudik dan momen menjelang lebaran merupakan suasana dan momen yang sangat dinanti dan meriah. Seminggu menjelang lebaran banyak bermunculan pasar atau toko yang menawarkan berbagai macam makanan dan minuman khas lebaran.
Setelah 2 tahun tradisi mudik tak bisa dilangsungkan karena adanya pandemi covid-19, banyak hal unik yang dirindukan ketika mudik, diantaranya yaitu bermacet-macetan di jalan, barang bawaan yang begitu banyak,pom bensin penuh total yang akhirnya banyak orang yang jualan bensin eceran di pinggir-pinggir jalan dan masih banyak lagi. Setelah pandemi mereda, pemerintah akhirnya secara resmi memberikan lampu hijau kepada masyarakat untuk melaksanakan tradisi mudik kembali.
Dari tahun ke tahun kemacetan di kalamudik merupakan hal yang lazim ditemukan. Antusiasme pemudik yang tinggi menyebabkan lalu lintas di berbagai ruas jalan makin. Sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadan dan kita akan melihat banyaknya pemudik yang akan memenuhi jalanan entah jalan tol atau Pantura dapat dipastikan jalanan itu akan macet sekali dan juga para pemudik pasti membawa banyak barang bawaan untuk oleh-oleh dan lainnya.
Mudik lebaran dikategorikan sebagai gejala sosial karena kegiatan mudik sudah menjadi rutinitas tahunan masyarakat Indonesia, hal inilah yang menjadikan mudik menjadi salah satu gejala sosial pada masyarakat, untuk mengurangi kemacetannya alangkah lebih baik untuk pemerintah menjadwalkan atau membuat peraturan baru yang sekiranya dapat menanggulangi kemacetan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H