Lihat ke Halaman Asli

Teknologi Vs Permainan Tradisional

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Entah sejak kapan teknologi mulai menggusur keberadaan permainan tradisional dan mencekoki anak-anak jaman sekarang. Mungkin sekitar 10 tahun yang lalu atau lebih, teknologi mulai membombardir pasar kita, mengubah mind set kita.

Kalau jaman saya masih kecil dulu, ketika pulang sekolah saya dan teman-teman masih sering memainkan permainan tradisional seperti petak umpet, lompat tali, kuda reyot dan bintang tujuh. Tak jarang kami bermain monopoli di lapangan bulu tangkis dekat rumah dan tiduran sambil berimajinasi melihat bentuk awan.

Namun apa yang dilakukan oleh anak kecil jaman sekarang? Pulang sekolah langsung menonton televisi, bermain tablet atau laptop, bahkan tak jarang dari mereka sudah mempunyai telepon genggam canggih, lebih canggih dari saya, padahal mereka masih duduk di bangku SMP bahkan beberapa masih di tingkat sekolah dasar.

Bagaimana negeri kita bisa melestarikan budayanya jika anak bangsa terus seperti ini?

Permainan tradisional mulai ditinggalkan. Mungkin beberapa tahun lagi anak cucu kita hanya bisa tau permainan tradisional hanya lewat cerita atau mata pelajaran di sekolah dasar saja.

Mari kita mulai melestarikan budaya kita mulai dari hal terkecil. Jadikan budaya menjadi identitas negeri kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline