Nama : Elita Aditya
NIM : 07041282227066
Dosen Pengampu : Nur Aslamiah Supli, BIAM., M.Sc
Revolusi Rusia adalah suatu gerakan yang pernah terjadi pada 1917 hingga 2023 di Rusia pada masa pemerintahan Tsar Nicholas II. Hal ini bermula dikarenakan sikap Tsar Nicholas II yang otoriter. Pada saat itu Rusia dilanda krisis ekonomi dan kelaparan serta kesenjangan sosial.
Didukung pula dengan beberapa faktor lainnya seperti Bloody Sunday pada tahun 1905 yang menewaskan 1000 orang. Beberapa faktor ini memicu masyarakat Rusia untuk melakukan revolusi.
Revolusi ini juga dipengaruhi oleh hadirnya Partai Sosial Demokrat (PSD) yang terbagi menjadi dua aliran, yaitu Menshevik (Sosial Demokrat atau Sosialis) yang menghendaki susunan masyarakat sosialis serta pemerintahan modern, kelompok dipimpin oleh George Plekhanov dan Alexander Karensky.
Lalu yang kedua adalah Bolshevik (radikal revolusioner atau komunis) dipimpin oleh Vladimir Ilyich Ulyanov (Lenin), Leon Trotsky, dan Joseph Vissarionovic (Stalin). Kelompok ini menginginkan Rusia menjadi kerajaan dan memiliki undang undang dasar.
Revolusi Rusia memiliki dua fase, yang pertama terjadi pada tanggal 23 hingga 27 Februari 1917. Hal ini terjadi karena Tsar Nicholas II melakukan penegasan terhadap aksi unjuk rasa rakyat Rusia di St. Petersburg.
Hal ini mengakibatkan kemarahan golongan menengah dan kaum proletar Bolshevik. Mereka bersatu melawan dan mendesak agar Tsar Nicholas II turun dari kursi pemerintahan. Akhirnya, revolusi ini berhasil menggulingkan Tsar II dan terbentuklah Pemerintahan Rusia Sementara menggunakan paham liberal yang dipimpin Alexander Kerensky.
Lalu fase yang kedua terjadi pada bulan Oktober, revolusi ini juga kerap disebut Revolusi Bolshevik dikarenakan revolusi ini dilakukan oleh kelompok Bolshevik dipimpin oleh Vladimir Ilyich Ulyanov (Lenin). Revolusi kedua ini memuncak dikarenakan aksi protes para kelompok radikal yang merasa Alexander Kerensky sebagai pemimpin terlalu lambat dalam mencapai cita-cita Rusia. Kelompok Bolshevik pada akhirnya berhasil menyingkirkan Alexander Kerensky dan menjadikan Vladimir Lenin sebagai pemimpin.
Dibawah kendali Partai Bolshevik inilah ideologi komunis mulai berkembang pada tahun 1922. Pada 30 Agustus 1922, Vladimir Lenin membentuk Uni Soviet yang terbagi menjadi Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia, Republik Sosial Federasi Soviet Transkaukasia, Republik Sosialis Soviet Ukraina, dan Republik Sosialis Soviet Belarusia.
Revolusi Rusia menjadi awal lahirnya paham komunis hingga tersebar di seluruh dunia bahkan sampai ke Indonesia. Keberhasilan golongan Bolshevik yang dipimpin oleh Lenin dalam mendirikan negara komunis seakan-akan menjadi motivasi bagi negara-negara lainnya untuk melakukan sebuah revolusi. Maka dari itu, Revolusi Rusia adalah sejarah yang sangat penting dimana revolusi ini menjadi titik awal dari sebuah pemikiran dan paham yang dominan pada masa itu hingga sekarang, yaitu paham komunis.