Lihat ke Halaman Asli

Elison Manisa

Penyair Rasa

Pemeluk Kabut Sirna

Diperbarui: 16 November 2024   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pemeluk Kabut Cinta Hingga Sirna

Aku pernah mendengar kisah tentang wajah yang hilang di antara kabut, tentang jemari yang berubah menjadi tangkai, tentang bunga-bunga yang tumbuh dari luka paling sunyi.

Di wajahmu, aku melihat segala yang ingin disembunyikan: rindu yang tak punya alamat,

air mata yang menguap menjadi embun,

dan matahari yang hanya tahu caranya tenggelam.

Mungkin kau memilih kabut agar tak ada yang tahu bagaimana kau belajar melupakan dirimu sendiri.

Atau mungkin bunga-bunga itu adalah caramu mengatakan bahwa tak semua kesedihan butuh nama.

Aku ingin menyentuhmu,menyingkap setiap kelopak yang melindungi rahasia di wajahmu.

Tapi kau diam, seperti langit sebelum hujan, seperti doa sebelum dijawab.

Aku akhirnya mengerti, bahwa beberapa wajah memang diciptakan untuk menghilang, menjadi taman yang hanya bisa dikenangboleh angin.

Surabaya, 16 November 2024

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline