Lihat ke Halaman Asli

Elison Manisa

Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.

Gaya Hidup Berujung Korupsi

Diperbarui: 9 Desember 2021   22:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi https://pixabay.com 

Dalam rangka hari antikorupsi 2021, prestasi dan dinamika korupsi masih terus diantisipasi. Selain KPK bekerja keras menuntaskan sejumlah permasalahan korupsi di tanah air, ada saja masalah yang terus-menerus menekan integritas KPK dalam bekerja.

Gaya hidup yang berlebih-lebihan menjadikan seseorang haus akan kekuasaan, ketamakan, sehingga kebocoran uang negara hanya untuk membayar suara, jabatan, merusak mental masyarakat, hidup berfoya-foya, masyarakat kehilangan kepercayaan kepada Pemerintahan yang ada, yaitu meliputi badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif, termasuk semua badan yang menyelenggarakan kesejahteraan masyarakat.

Korupsi bukan hanya terjadi pada instansi pemerintahan saja, tetapi ada di instansi swasta. Korupsi adalah pesan buruk dalam negara yang demokratis, serta religius, dan dimensi manusia yang berkualitas rendah.

Mengapa korupsi disamakan dengan budaya tikus, selain tikus yang terlihat cantik, ganteng, rapi dalam penampilan sehari-hari, bahkan kadar ramah lingkungan. 

Kualitas Korupsi

Korupsi merupakan tindakan tidak terpuji bagi negara, dan lembaga pemerintahan yang ada, selain korupsi menjadi karakter individu, Nagara gagal memberikan sangsi kepada koruptor, pesan keadilan tidak sesuai apa yang telah dilakukan oleh pelaku korupsi.

Korupsi menunjukan tingkat kemiskinan tertinggi sehingga memberikan dunia yang belum diatasi dengan baik,  upaya pemerintah saat ini untuk memiskinkan koruptor yang merugikan negara dan integritas dalam pemerintahan.

Pemerintah dan ketimpangan 

Pemerintah gagal memenjarakan koruptor, ketimpangan sosial dan diskriminasi suara politik melanda negeri ini.

Masyarakat belum sejahtera secara ekonomi, transportasi, keamanan, intoleransi, radikalisme dan kekuasaan yang fundamental.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline