Ilustrasi https://pixabay.com
Ketakutan yang berlebihan pada anak usia Batita hingga Remaja akan berdampak psikologis, jika tidak di tanggapi secara serius oleh orangtua dengan seiringnya pertumbuhan dan perkembangan anak, mereka akan memiliki rasa takut dan khawatirnya sendiri, hal ini sangat wajar terjadi pada setiap anak.
Ketakutan dan kekhwatiran tersebut muncul karena seiring dengan bertambahnya usia berkembangnya kemampuan kognitif serta emosi anak. Selain itu, bisa juga diakibatkan pengalaman anak yang tidak mengenakkan pada memori, cerita lain yang membuat anak ketakutan adalah dampak kekerasan baik verbal maupun non-verbal, serta menyaksikan kejadian yang berhubungan dengan kekerasan dan kejahatan.
Wajar saja, anak memiliki rasa takut kepada sesuatu, bukan berarti sebagai orangtua menyepelekan. Seperti kata-ah kamu penakut, kamu hanya cemas, tidak terjadi. Setan itu tidak ada, tidak ada perampok, jangan takut dengan taman sekolah.
Karena sebetulnya yang dibutuhkan anak adalah kehadiran orangtua dengan memberikan dorongan, semangat dan memberikan perlindungan padanya. Kehadiran orangtua akan membuat anak merasa bahwa ada perlindungan dan perhatian yang ekstra ketat sehingga anak merasa bahwa ada orang yang memahami kecemasan.
Memberikan sikap perlindungan yang baik pada anak dan bisa memberikan solusi untuk mengatasi persoalan-persoalan rasa takut yang sedang dihadapi anak tanpa di sepelekan.
A. Anak dengan usia 2-4 tahun
1. Takut akan gelap
2. Takut dengan pakaian
3. Takut tidur sendiri