Mengajarkan anak tentang kebutuhan dan keinginan berbelanja yang tinggi akan berdampak buruk pada kemampuan orangtua dan bagaimana orangtua memberikan solusi atas masalah diatas agar tidak memberikan nilai negatif bagi orangtua sebaiknya ayah bunda fokus pada kebutuhan anak.
Pendidikan karakter mengajarkan tentang perbedaan kebutuhan dan keinginan memang tidak semudah membuka telapak tangan, namun ini tetap harus dilakukan demi bekal kehidupannya dimasa mendatang.
Sehingga harapan orangtua Anak-anaknya menjadi bijaksana saat memilih dan memutuskan keputusan sesuai dengan nurani dan benar-benar dibutuhkan oleh anak.
Ayah bunda harus berani mengambil keputusan mendefinisikan mengenai kebutuhan dan keinginan anak. Suatu definisi itu penting untuk mencari tahu alasan dan tindakan yang diambil oleh anak setelah adanya aturan dan penerapan tidak membingungkan sama sekali dan tidak bertolak dengan latarbelakang.
Berikut ini adalah contoh definisi atau suatu pemahaman yang bisa ayah bunda gunakan sebagai standar dalam mengukur tingkat kemampuan anak untuk mengelola tingkat kebutuhan keinginan.
Kebutuhan merupakan hal yang mendasar yang dibutuhkan untuk bisa hidup dengan baik dan sehat, seperti makanan, minuman, pakaian, tidur, rasa aman dan perlindungan tempat tinggal, alat perlengkapan rumah tangga dan pendidikan.
Keinginan merupakan suatu hal yang tidak akan mengurangi kualitas hidup masyarakat, secara sosial, dan penerimaan lingkungan bila kita tidak memilikinya.
Berbelanja memakai uang ayah bunda untuk hal-hal yang tidak berguna, sebaiknya berusaha sendiri dan tidak saja hanya merugikan keluarga dan ayah bunda.
Contoh:
Ketika membeli pakaian untuk tujuan sebagai ganti pakaian yang lama, sudah mengecil, sobek, maka ini termasuk dalam kebutuhan utama. Tetapi jika kita membeli pakaian untuk menambah koleksi dan stayle dan yang tidak terpakai masih ada dalam lemari maka ini disebut dengan keinginan.