Lihat ke Halaman Asli

Elison Manisa

Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.

Perbedaan Pola Asuh "Mama dan Mertua"

Diperbarui: 30 September 2021   01:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi keluarga | Photo by Vidal Balielo Jr. from Pexels

Perbedaan pola asuh lantaran bisa terjadi antara Mama dan Mama Mertua, biasanya Orangtua atau Mama mertua merasa pola asuh mereka yang paling berhasil diterapkan pada anak-anak dan ia ingin penerapan tersebut lakukan pada cucu-cucunya. 

Namun Ayah Bunda telah memiliki kesempatan tersebut mengenai pola asuh yang ingin diterapkan pada buah hatinya.

Agar perbedaan pendapat ini tidak menjadi konflik yang berkepanjangan. Ayah Bunda bisa melakukan upaya untuk mengatasi dengan bijaksana. 

Perbedaan pendapat tentang pola asuh anak mungkin saja terjadi antara Mama dengan Mertua, kemungkinan akan semakin intens ketika Mama masih tinggal satu rumah dengan orangtua. 

 

1. Mengkomunikasikan Dengan Orangtua

Budayakan mengkomunikasikan Ayah Bunda dan Mertua mengenai pola asuh yang ingin diterapkan pada Anak-anak atau Cucu-cucu.

Ayah Bunda bisa menjelaskan/melakukan perundingan bahwa setiap kita memiliki harapan dan pola asuh yang memiliki sisi positif dan negatif. Selain itu, apa yang Ayah Bunda telah tanamkan pada anak itu seharusnya sudah dipertimbangkan dengan baik dan buruknya.

2. Sepakati Satu Peraturan Menjadi Prinsip Keluarga

Sebaiknya keluarga memiliki aturan yang sama, meski sulit untuk menyatukan perbedaan dalam mendidik dangan pola asuh yang berbeda-beda. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline