Lihat ke Halaman Asli

Elison Manisa

Jadikan pendidikan sebagai tools untuk membangun diri dan sesama.

Pandangan Kristen tentang Kurban menurut Tradisi

Diperbarui: 19 Juli 2021   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi https://pixabay.com

Sejarah Kekristenan, Yahudi, Islam tidak terlepas dari yang namanya pengorbanan ini di makanai sebagai Kurban "Ibrani: "pengorbanan" , qorban; atau bentuk jamak: Korbanot , qorbanot; bahasa Arab: ", dalam Yudaisme adalah istilah untuk pengorbanan yang dideskripsikan dan diperintahkan dalam Taurat. Korban yang biasa dikorbankan adalah binatang, seperti domba atau kerbau, burung merpati, dan sering dimasak dan dimakan oleh pemberi persembahan, dengan sebagian diberi ke Kohanim dan sebagian dibakar ke "mezbah altar suci". Buah-buahan, dupa, dan serealia juga dapat dikurbankan.

Zaman dulu biasanya dilakukan oleh Imam yang diberikan kuasa tua-tua Agama dan parah ahli taurat di bait Suci kota Yerusalem.

Pengampunan dilakukan dengan menghitung  pelanggaran yang telah dilakukan oleh manusia dengan ritual dan praktek pembakaran kurban untuk menghapus dosa, korban penghapus dosa harus sepakati bersama para Imam di bait Allah.

Praktek dilakukan dari generasi ke generasi hingga pembangunan Bait kedua berdiri, di zaman itu umat Kristen Yahudi tidak melakukan lagi setelah Bait suci dirobohkan pada 70-75-M, selanjutnya ada perang Yahudi-Romawi pada abad ke-2 M.

Dengan adanya Yudaisme aturan berpegang teguh pada Taurat mengizinkan pelaksanaan hukum Yahudi tanpa pengorbanan binatang berdasarkan tradisi sehingga Abraham pengorbanan Isak dalam versi Perjanjian Allah kepada Abraham Isak. 

Pembuktian seorang Abraham demi cintanya kepada Tuhan Allah. Allah menguji kesetiaan Abraham dengan mengorbankan Isak sebagai korban yang berkenaan kepada-Nya. Abraham sukses menuliskan sejarah dan peristiwa di zaman itu kepada dunia, tentang imannya, kesetiaannya, dan ketaatannya.

Berfirman Tuhan kepada braham mempersembahkan Isak sebagai korban syukur dan hasil sulungnya kepada Allah dibuktikan dengan pembenaran Iman.

Abraham menuruti perintah Tuhan Allah dengan membawa Isak ke bukit Moria, Isak adalah anak tunggal yang dikasihinya dan Isak menginjak dewasa dijadikan korban bakaran di atas puncak yang akan ditunjukkan Allah kepada Abraham.

Teologi Kristen mempercayakan keselamatan kepada Nabi Isa sebagai Mesias yang akan menyelamatkan umat manusia. Penantian itu masih dinantikan oleh kaum Yahudi, selain itu umat Kristen percaya bahwa Mesias telah datang dalam wujud manusia untuk menebus dosa dengan mengorbankan nyawa-NYA. Melalui kematian Kristus kita telah menebus dosa-dosa manusia, tanpa harus ada yang dikorbankan melalui hewan apapun. 

Berkorban tanpa kasih, sama dengan mengasihi tanpa berkorban.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline