Stress adalah reaksi secara spontan yang menyerang pada setiap individu tidak terlepas dari gejala yang menjadi dampak dan pemicu stres.
Gejala stres bisa terjadi pada siapa dan dimana saja ketika merasakan dampak kegalauan pada level tinggi hatinya mengalami ketakutan mengenai sesuatu terjadi padanya ketika bangkrut, keuangan menipis, kehilangan pekerjaan, susah mencari pekerjaan, tidak tersedia lapangan pendidikan yang memadai, biaya hidup menuntut, utang menumpuk, tentu berbeda individu tersebut, apalagi dimasa pandemi Covid-19 telah membuat dunia gentar menghadapi tantangan global dengan adanya virus varian baru.
Pendidikan semakin sulit, biaya semakin mahal, ilmu pengetahuan menuntut kita untuk terus belajar mengembangkan kemampuan yang kita miliki, apalagi anak kita harus di persiapkan sejak dini untuk mengahadapi 10.0 dalam pertumbuhan dan persiapan menghadapi teknologi informasi yang serba digital. Kita berada di era 4.0 sekarang ini, tentu berharap anak-anak harus bersaing secara sehat dengan menghilangkan rasa takut dan stres.
Bayang-bayang kematian seakan menyelimuti seluruh dunia, hidup tak tentu, mati tak tentu "tidak ada kepastian dan jaminan hidup" selain itu segala sesuatu dilakukan dari rumah.
Anak-anak kita di tuntut untuk belajar Daring, sampai saat ini masih tetap daring berlanjut belum ada informasi spesifik untuk pembelajaran tatap muka (TTM) dari kementerian pendidikan hal ini menjadi dampak psikologis bagi anak-anak.
1. Gejala Stres
Stres menyerang fisik, adapun stres yang berlebihan akan berdampak buruk dan kemungkinan muncul beberapa penyakit seperti;
1. Nyeri pada kepala
2. Vertigo yang berlebihan
3. Nyeri pada bagian pundak
4. Pernapasan terganggu