Kebijakan Kemenkes Belum Menemukan Formula yang Tepat
Menghadapi lonjakan kasus COVID-19 yang kian meningkat, Kementerian Kesehatan akan memperkuat pelaksanaan 3T, 3M, 3D. yakni Testing, Tracing dan Treatment, Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak, Doa,Daya, Dana terutama di daerah yang tingkat penularan kasusnya tinggi adalah DKI, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Kita akan meningkatkan PPKM mikro, 2 sampai 3 kali lipat dari yang ada sekarang, seperti di negara-negara lain yang sedang naik tinggi kasus varian baru," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Diungkapkan Menkes, saat ini kapasitas testing harian di Indonesia sekitar 100 ribu kasus per hari, dengan target ini maka capaian testing per hari bisa mencapai 400 ribu kasus.
Untuk mencapai target tersebut, setiap kabupaten/kota telah menerapkan target harian yang harus dikejar dengan PPKM mikro, agar aktivitas warga bisa pantau langsung lewat RT/RW dan penetapan waktu ini sesuai dengan aturan yang ada.
Menkes menegaskan bahwa penguatan testing akan diprioritaskan untuk mempercepat penemuan kasus suspek dan kontak erat dari kasus terkonfirmasi, bukan digunakan untuk skrining maupun syarat perjalanan, perlu antisipasi perjalanan antar wilayah.
"Prioritas testing kita perbaiki, testing ini untuk kepentingan epidemologi bukan untuk testing skrining, jadi benar-benar kita kejar suspek dan kontak eratnya," terangnya.
Untuk keperluan pelacakan, selain pelacakan menjaga data pribadi masyarakat. Karena surat edaran tentang percepatan penanganan bisa menimbulkan penyelagunaan data pribadi oleh oknum tertentu, pemerintah daerah bijaksana melaksanakan pemeriksaan Swab PCR maupun RDT Antigen.
RDT Antigen diutamakan bagi daerah yang alat diagnosisnya terbatas, sehingga hasilnya bisa diketahui lebih cepat dan tes dapat dilakukan secara masif sehingga dapat mempercepat tracing.
"Target percepatan bisa meningkatkan lonjakan Covid-19, hal ini tidak mudah dapat di pertanggungjawab karena kebijakan menimbulkan mobilitas masyarakat.
Adapun penguatan testing, Kementerian Kesehatan juga akan memperketat penanganan kontak erat. Karantina antar individu, kelompok, organisasi, mobilitas massa, selama tidak memperketat penanganan Covid-19 antar wilayah.