Lihat ke Halaman Asli

Pentingkah Diplomasi Publik?

Diperbarui: 2 Desember 2018   06:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalian tentunya sering mendengar kata diplomasi publik bukan? Sebenarnya apa sih diplomasi publik itu? Dan apa manfaat untuk kehidupan kita sebagai suatu negara? Kalau begitu, mari kita lebih perdalam lagi tentang diplomasi publik. Diplomasi berasal dari kata Diploma (yunani) yang artinya adalah kertas/dokumen resmi yang menyatakan pemberian istimewa.

 Diplomasi publik merupakan suatu cara untuk mencapai kepentingan dengan cara damai sehingga perang dianggap sebagai cara terakhir untuk mengatasi suatu konflik dalam hubungan antar negara (hubungan internasional) yang berhubungan dengan kebijakan luar negri dan strategi dalam perhubungan dengan orang lain. Dengan tujuan untuk dapat mencari teman dikalangan masyarakat negara lain yang dapat memberi kontribusi bagi negara untuk membangun hubungan baik dengan negara lain.

Diplomasi publik sendiri merupakan influent soft power yang sangat penting bagi kedaulatan suatu negara. Diplomasi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu dengan cara bilateral atau diplomasi yang dilakukan oleh dua negara, sedangkan ada juga diplomasi multilateral yang dapat dilakukan oleh lebih dari dua negara. Sehingga, jika komunikasi diplomasi terhenti, maka seluruh kegiatan politik internasional akan terhenti.  Maka, diplomasi publik juga ada strateginya agar tidak terhenti dan dapat terus berjalan lancar, yakni dengan menjalin kemitraan dengan pemangku kepentingan (partership), membangun jejaring antar masyarakat dan bangsa (networking), mempromosikan aset yang dimiliki oleh negaranya (promotion). Itu merupakan beberapa cara agar diplomasi publik tidak terhenti dan dapat menghentikan kegiatan politik internasional.

 Nah, lalu apa hubungannya dengan diplomat? Jadi, orang yang melakukan diplomasi itu adalah diplomat. Pelakunya dapat dibagi menjadi dua, yaitu state actors atau negara dan pemerintahan itu sendiri dan non state actors, yang merupakan organisasi/individu yang ikut berpartisipati dalam hubungan internasional. Untuk menjadi diplomat, kita harus  Diplomat merupakan orang yang bisa dipercaya oleh suatu negara untuk mempromosikan Indonesia pada khalayak umum. Tapi, pengertian tersebut berlaku untuk diplomat secara umum yang melakukan hubungan dengan orang lain yang berasal dari negara yang berbeda. Misalnya denga mengikuti acara pertukaran pelajar.

Dengan mengikuti kegiatan seperti itu, secara tidak langsung kita telah menjadi diplomat untuk memperkenalkan Indonesia pada masyarakat umum agar Indonesia dapat menjadi lebih dikenal lagi. Nah, apakah pengertian itu berlaku untuk diplomat yang bekerja pada pemerintahan? Itu juga berlaku, tapi tugas diplomat yang berada dipemerintahan lebih cenderung untuk menjaga hak masyarakat Indonesia yang berada di luar negri dan menjalankan hubungan kerjasama dengan negara lain. Diplomat yang bekerja dipemerintah/koordinator kebijakan luar negri (konsulat jendral) selaku penanggung jawab, terdapat perwakilan di tiap-tiap negara.

Dengan jumlah total perwakilan dai Indonesia di luar negri sebesar 132 di luar negri, itu menurut UU no 30 tahun 1999. Yang biasanya berada di kota-kota penting untuk melakukan kegiatan ekonomi perdagangan serta di mana banyak warga Indonesia bermukim. Pada dasarnya, konsulat jendral memiliki tugas yang berat, karena harus mewakili (representing) atau gambaran masyarakat luar negri dihadapan masyarakat luar, negosiasi (negotiating) dengan menjalin kerjasama di bagian infrastruktur dengan negara lain, perlindungan (protecting) sebagai pelindung hak masyarakat Indonesia yang berada di luar negri, promosi (promoting)menjadi orang yang mempromosikan Indonesia agar dapat menjadi lebih terkenal, yang terakhir adalah pelaporan (reporting) dengan melaporkan segala kejadian yang ada hubungan dengan WNI yang tinggal di luar negri.

Dengan begitu, ada ni beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjadi diplomat yang baik adalah dengan mengenal diri sendiri, mengenal kemampuan lawan jenis, dan mengetahui berapa kapasitar yang dapat memberikan pengaruh untuk negara. Tak lupa, ada satu hal lagi yang sangat penting, yakni perlunya kita untuk bisa melakukan people to people contact yang mana kita harus memahami masyarakat dari negara lain sehingga kita dapat lebih mudah untuk menerima kerjasama dari negara lain dan tak lupa, kita harus dapat mempengaruhi lawan bicara agar dapat mengikuti apa yang kita inginkan

Diplomasi publik berkaitan erat dengan hubungan dengan luar negri. Tentunya memerlukan kemajuan komunikasi dan informasi agar hubungan yang terjalin dapat mudah dilakukan. dewasa ini kita tahu bahwa di dunia sedang sangat gencar-gencarnya suatu brand ternama seperti laptop atau HP untuk mengeluarkan produk baru. Nah, orang yang menggunakan HP merupakan tanda bahwa mereka telah menjadi bagian dari warga dunia dan merupakan anda bahwa mereka melakukan diplomasi publik.

Jumlah orang di Indonesia yang telah menggunakan internet sebanyak 48%, yang artinya 48% orang Indonesia telah melakukan diplomasi publik. Dapat dibuktikan bahwa Indonesia masuk peringkat kelima yang mengunduh di google play store. Jumlahnya jauh lebih sedikit dari negara maju seperti Singapura yang hanya 10% warganya melakukan diplomasi publik. Dapat diperkirakan bahwa tahun 2045 Indonesia masuk ke dalam 8 besar negara yang terbesar di Asean. Sekarang ini,  Indonesia termasuk negara dengan urutan ke 15 untuk negara yang paling besar di Asean.

 Mengapa orang yang memiliki HP merupakan tanda bahwa mereka telah melakukan diplomasi publik? Karena pada umumnya, orang yang memiliki HP memiliki sosial media, tentunya mereka akan mengunggah foto yang secara tidak langsung dapat mekakukan diplomasi karena akan ada banyak orang yang melihatnya dan dapat memperkenalkan kebudayaan/memberi gambaran untuk orang dari negara lain agar dapat kenal dengan Indonesia. Karenanya, pemerintah Indonesia juga membuat program yang sangat berhubungan dengan perlindungan untuk WNI yang berada di luar negri, yaitu dengan membuat aplikasi SAVE TRAVEL, sebagai sarana untuk membantu wiraswasta, pelajar/mahasiswa, haju dan umroh jika ada permasalahan pada suatu negara.

Aplikasi tersebut akan memberi tanda hijau untuk daerah yang paling aman didatangi, kuning untuk daerah yang memiliki tingkat kewaspadaan tinggi, merah untuk daerah yang sebaiknya tidak disinggahi. Selain itu, aplikasi tersebut memberi informasi dari negara lain, misalnya wanita yang datang ke arab saudi harus menggunakan abaya, di Australia SIM Indonesia berlaku, umur pembeli alkohol di Jepang adalah 20 tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline