Senang banget, bisa cobain naik mobil listrik tanpa supir. Yup mobil listrik mirip Teslanya Om Elon Musk. Afa dan bisa di coba di sini, nggak cuma di film-film saja sebelum menjajal mobil listrik saya sudah pernah menjajal bis listrik yang kini mengaspal sebagai salah satu unit transjakarta. Jadi ada baterai besar sebagai tenaga penggerak di dalam bis. Begitu juga dengan mobil listrik tanpa supir. Bedanya bus listrik transjakarta ada supirnya sedangkan Si autonomous vehicle ini, Mobil tanpa supir yang digerakan listrik. Mobil tanpa supir ini ada dan bisa di cobain, GRATIS. Caranya mudah, unduh dulu aplikasi #OneSmile, klik coba autonomous vehicle. Ikuti aja petunjuknya, sampai akhir, nanti keluar tiketnya berupa qr code. Silahkan datang ke the brezze yang berada di Kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) Si Aoutonomous Vehicle ini di parkir di sana. Silahkan datang dan temui petugas, perlihatkan tiket berupa QR Code yang sudah tertulis nama kamu, nanti di scan terus dipersilahkan naik deh. Oh ya penumpang yang ingin mencoba, minimal harus memiliki tinggi badan 120 cm. Jadi bawa anak juga boleh cuma perhatikan tingginya, ya.
Pengembang property Sinarmas Land yang sejak lama peduli pada energi hijau (GreenEnergi) mengoperasikan autonomous electric vehicle atau kendaraan listrik tanpa awak di kawasan BSD City, Tangerang Selatan (Tangsel). Sebelumnya beberapa bulan lalu ada di seputaran QBig, masih di kawasan BSD. Autonomous Vehicle ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi. Pengenalan teknologi, kendaraan tanpa awak memperlihatkan kemajuan teknologi yang pesat. Teknologi yang peduli pada lingkungan. Kemajuan teknologi erat kaitannya dengan persiapan di masa depan. Karena baru sebatas pengenalan teknologi, belum tahu kapan waktu Si Mobillistrik tanpa supir ini akan mengaspal sebagai transportasi umum karena selain harganya yang terbilang mahal, perizinannyapun belum ada. Jadi baru mengaspal di seputaran the brezze yang bisa dibilang kawasan pribadi.
Saya membayangkan mobil listrik tanpa supir ini akan menjadi sarana transportasi di ibukota Nusantara, di Kalimantan. Presiden Jokowi dalam pembangunan ibukota Nusantara, menekankan pentingnya menjaga lingkungan. Jadi pas banget dengan mobil listrik tanpa supir ini.
Kendaraan listrik otonom dengan merek dagang Navya varian Arma ini ada di kawasan Green Office Park, tepatnya di The Breezze. Unit kendaraan di bangun di Perancis sedangkan teknologi operasional mesin oleh Jepang. Autonomous vehicle ini semua by system'. Jadi rutenya sudah di setting di komputer. Berangkat dari titik A, melewati apa saja dan kembali ke titik yang sudah ditentukan di awal.
Autonomous Electrick Vehicle memiliki penggerak listrik dan battery pack berkapasitas 33 kWh yang dapat bertahan selama 9 jam. Kendaraan listrik itu berdimensi 4,7 m x 2,1 m dengan kapasitas penumpang 15 orang, dengan formasi 11 duduk dan 4 berdiri. kalau lihat dari besarnya, masuk kategori smart car. Mungil tapi optimal mengangkut penumpang. Arma dilengkapi dengan beragam sensor mulai dari pemanfaatan GPS (Global Positioning System) dan LIDAR (Light Radar) yang digabungkan dengan kamera resolusi tinggi untuk big data analysis, kemudian akan diproses oleh komputer yang memiliki spesifikasi tinggi tertanam di dalam mobil. Transportasi listrik tanpa awak ini mempunyai kemampuan akselerasi, navigasi, hingga dapat mendeteksi kondisi lingkungan di sekitarnya, termasuk menghindari halangan dan melakukan pemberhentian secara otonom.
Kebayang kan?, kelak jadi kendaraan operasional di Ibukota Nusantara di Kalimantan. Kemarin waktu coba, kecepatannya 20 km/jam tapi yang duduk tetap harus memakai self belt. Autonomous vehicle ini memiliki radar dengan radius 3-5 m, jika pada jarak tersebut ada yang menghalangi maka otomatis akan berhenti. Di lengkapi satu radar di atas mobil yang berfungsi mengoperasionalkan GPS (Global Positioning System) dan dua LIDAR (Light Radar) di depan mobil.
Saat saya mencoba, eh ada motor berhenti/parkir di tepi jalan tanpa pengemudinya. Mobil mengurangi kecepatan dan berhenti. Kalau ada pengemudinya, tinggal minta disingkirkan, mobil bisa jalan lagi. Tapi bagaimana kalau nggak ada pengemudinya? Kebiasaan orang Indonesia suka parkir sembarangan emang mengganggu
Autonomous vehicle ini punya back upnya. Dalam mobil ada Konsul yang bisa menyetel ke sistem manual, jadi mobil dibelokkan secara manual. Setelah rintangan dilewati, dikembalikan ke sistim lagi. Autonomos vehicle, jalan lagi dan berhenti di titik yang sudah ditentukan di awal. Waktu saya akan mencoba mobil listrik tanpa supir ini, pas hujan baru berhenti, Jujur terlintas dalam pikiran saya, bagaimana kalau hujan terus ada petir besar. Mengganggu nggak ya? saya bertanya pada petugas yang mendam pingi saat mencoba naik mobil listrik tanpa supir. Jika hujannya besar, memang tidak bisa dijalankan. Karena tetes hujan yang besar teridentifikasi sebagai benda oleh LIDAR, akibatnya mobil otomatis akan berhenti. Guys, kalian musti coba.. Autonomous Vehicle beroperasi setiap hari. Pk. 10.00-12.00 dan 13.00-16.30. jadi bisa loh mengajak putra -putri anda untuk mengenali mobil masa depan. tapi ingat minimal tinggi 120 cm, ya. Selamat mencoba.
Saya membuat video singkat, yang bisa di tonton di Instagram saya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H