Sudah dari pertengahan Juli 2018, saya menginformasikan ke suami dan anak-anak, kalau saya akan datang ke ICD 2018 di Malang. Dan kami, para kompasianer terutama admin komunitas di bawah Kompasiana, sudah saling kontak untuk janjian. Sayangnya dari 25 kompasianer yang berangkat dari Jakarta, susut menjadi 12 dikarenakan aktifitas masing-masing. Tapi inilah Kompasianer, berapapun jumlahnya nggak penting karena semangat dan kebersamaan itu selalu penuh.
Keberangkatan
Perjalanan 15 jam Stasiun Pasar senen-Stasiun di Malang, dilalui dengan asyik-asyik saja. Dua lelaki Bang Isson dan Pak Thamrin (TS) menjadi kawan perjalanan 10 perempuan. Perjalanan penuh gelak tawa. Dari ngerumpiin sesama Kompasianer, drama kue balok, sampai rencana-rencana nakal saat di lokasi ICD 2018. 15 jam lumayan panjang tapi kami lalui dengan senang.
Indonesia Community Day (ICD) tahun 2018 diselenggarakan di Taman Krida Budaya, Malang, Jawa timur di gelar Minggu 5 Agustus 2018. Ini gelaran ICD kedua, setelah tahun 2017 lalu di Yogyakarta. ICD 2018, mengusung tema KOLABORAKSI. Saya memaknainya kerjasama dengan aksi nyata. menghadirkan sekitar 23 komunitas dari Malang dan sekitarnya juga komunitas di bawah Kompasiana, seperti Ladiesiana, RTC, Koteka dan Bolang. ICD 2018 dibuka oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Terplih tahun 2018, Emil Dardak. Sosoknya yang ganteng dan murah senyum langsung merebut perhatian peserta pameran.
Pak Emil Dardak, Singgah dan Baca Pusi di Booth Kolaborasi Ladiesiana-RTC
Pak Emil Dardak, singgah di booth kolabrasi Ladiesiana dan RTC. Mba Nurhasanah mewakili RTC memberikan Buku Kumpulan Puisi kepada Pak Emil Dardak. kami bersorak ketika Pak Emil bersedia membaca secuplik Puisi dari Buku Kumpulan Puisi RTC. Beliaupun bersedia foto bersama, ah senangnya.
Buat saya berkomuitas adalah salah satu cara membangun jaringan pertemanan. Berkomunitas juga memberi kesempatan saya menjaga konsistensi keberadaan saya. Lewat komunitas saya bisa menimba banyak ilmu. Salah satunya saat mengikuti acara Dialog komunitas di ICD 2018, bersama Malang Community yang menghadirkan Savic Ali dan Gamal Abinsaid. Bahwasannya mudah membangun komunitas, bahkan pada suatu massa, komunitas sangat banyak terbentuk. Baik karena kesamaan kesenangan alias hobi. maupun kesamaan niat baik. Sayangnya kalau dengan dua alasan itu saja tidak cukup.
Harus ada tujuan dan aksi. Punya tujuan tapi cuma bicara dan nggak bergerak itu mah NATO-Not Action, Talk Only. Komunitas harus punya visi dan penggerak termasuk dana. Bagaimana kita mau berbagi kalau diri sendiri saja belum cukup. Loh berbagi kan nggak selalu harus materi. Betul. Tapi mau berbagi tenaga kalau nggak punya ongkos buat sampai lokasi, ya nggak berguna. Atau kirim doa aja deh. Darimana saja kan bisa. Boleh banget tapi nggak usah buat komunitas. Paham?
Nah ICD 2018 mengusung tema KOLABORAKSI, mempertemukan banyak komunitas yang bisa saling mendukung dan bekerja sama. termasuk boleh bekerja sama dengan Komunitas-komunitas yang ada di kompasiana. Dan itulah yang terjadi, Jelang makan siang, Minggu 5 Agustus 2018, Komunitas Bolang Malang mengajak Kompasianer yang drai luar Malang baik dari komunitas, Ladiesiana, Koteka, KPK juga RTC, menjajal Ayam Bawang Cak Per.