Salawaku: Pergumulan Tanggung Jawab Moral

Hingga beberapa hari, ingatan saya masih dipenuhi dengan film SALAWAKU. Baik jalan cerita maupun permandangan yang disajikan. Keduanya membuat ikatan yang sangat kuat dan meningggalkan kesan yang sangat mendalam. Menurut saya film bisa menjadi salah satu media julan Kementrian Pariwisata. Lewat film, Indonesia bisa menjual pariwisata. Dalam film SALAWAKU, saya suka karena tidak menjual kemiskinan. Indonesia timur dalam hal ini kepulauan seram, disajikan demikian indahnya sehingga membuat saya berhitung biaya perjalanan ke Indonesia timur.

Film SALAWAKU bergenre drama, berseting kepulauan Seram, Maluku.  Diibintangi para pemain baru, walau Karina Salim sudah membintangi beberapa film, tetap saja masih masuk dalam katgeori pemula. Begitu juga pemeran Salawaku oleh Elko Kastanya dan Kawanua oleh JFlow Matulessy. Hanya Raihanun, pemain lama yang kembali. Cerita dibuka dengan memperlihatkan lautan membiru, seorang perempuan dan sampan kayu. Lalu melompat ke permainan anak-anak sekolah dasar. Jalan ceritanya mengalir dan bisa bilang menyatu dengan latar belakang cerita. Secara keseluruhan film ini minim pemain. Pemain utama hanya 4 orang. Salawaku, Binaiya (kakak Salawaku.kekasih Kawanua), Kawanua dan Turis lokal dari Jakarta/ Saras.

Film ini diproduksi tahun 2016. Di ceritakan Ke 4 pemain memiliki peran yang sama kuat. Walau secara kenyataan tidak memiliki kaitan tapi kesamaan kecemasan, menyatukan mereka. Adalah Salawaku, bocah SD yang sudah ditinggal kdua orangtuanya harus menghadapi kenyataan, kakak perempuannya (Binaiya) menghilang. Dalam upayanya mencari sang kakak, ia bertemu dengan turis dari Jakarta yang sedang "melarikan diri" dari persoalan kehidupannya.

Kelucuan dari pertemuan budaya daerah dan orang Jakarta, selalu terbangun begitu saja. Termasuk penggunaan istilah yang sering menjadi kelucuan-kelucuan nggak sengaja. Seperti kekaguman Saras ketika melihat indahnya permandangan dengan berseru "Gokil". Atau saat menjelaskan sesuatu dan yang dijelaskan nggak mengerti, lalu keluar sebutan "gagal paham" Kami yang menonton, kebetulan orang Jakarta ya tergelitiklah mendengar ada orang heran dengan sitilah Gokil atau Gagal paham. Begitu juga ketika mengatakan sebagai balas budi lalu ditanya Budi itu siapa?

Bisa dibilang jalan ceritanya cukup menyentuh. Bagaimana nilai moral dan tanggung jawab menjadi urusan belakangan karena lebih takut dengan hukum adat. Apalagi hukum yang bakal dihadapi adalah Hukuman Bapak sendiri yang pada kenyatannya adalah Kepala adat/suku/ orang yang dituakan. Ketakutan anak, yang akan malu pada harga diri orangtua yang terbungkus jabatanpada adat istiadat lalu menyampingkan tanggung jawab seorang lelaki. Lelaki yang adalah anak kepala adat. Si Kecil Salawaku sebagai tokok sentral cerita ditampilkan sebagai sosok lugu, naif sekaligus bijaksana. 

Yang membuat film ini patut ditonton berulang, jalan ceritanya nggak klise dan nggak membosankan. Dan permandangan yang disajikan mengenai keindahan alam pantai. laut dan bawah laut pulau seram, akan membuat kita bangga pada Indonesia. Dan brengseknya, menarik-narik hati untuk datang dan mengunjungi daerah yang ditampilkan pada film SALAWAKU

Detail Film Salawaku (2016)


Judul : Salawaku
Genre : Drama
Sutradara : Pritagita Arianegara
Produser : Ray Zulham, Michael Julius
Penulis : Iqbal Fadly, Titien Watimena
Produksi : Kamala Film Production
Tanggal Rilis : TBA 2016 (Indonesia)
Bahasa Film : Indonesia
Pemain :
Karina Salim
Raihanun
Shafira Umm
J-Flow
Elko Kastanya

12022627-10204650085192812-2767726982771418672-o-58b468f1e1afbd5e053609ea.jpg