Lihat ke Halaman Asli

Elisa Koraag

Influencer

Comic 8 Casino King Part I, Hiburan yang Menghibur

Diperbarui: 15 Juli 2015   01:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bergabung dalam grup KOMiK-Kompasianer Only Movie Enthu(i) ast Club membuat saya bisa dapat undangan nonton premier film Comic 8 Casino Kings Part I di Lotte Shopping Avenue XXI, Jakarta. Siapa juga yang bakal menolak? Iya nggak? Berkah lain jadi blogger, bisa dapat undangan nonton, premier loh!

Saya penggemar film. Tidak terbatas pada genre tertentu. Saya suka menonton selain untuk hiburan tapi juga untuk pengetahuan, mengukur perkembangan perfilman nasional. Industri perfilaman adalah sebuah usaha yang memiliki dampak ekonomi besar. Namanya saja industri. Akan tetapi gempuran film asing seperti Hollywood, Bollywood dan kini Film-film Korea membuat perfilman nasional goyah.

Penggandaan film bajakan yang sulit dibasmi turut melemahkan semangat pembuat film di Indonesia berkarya. Dulu Penganugerahan Piala Citra dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan perfilam nasional. Namun pada akhirnya idealisme tidak bisa berjalan seiring dengan motiv ekonomi. Akhir tahun 80an-90an, setiap liburan selalu ada film komedi  yang disiapkan. Dulu besutan Warkop DKI. Kali ini, jebolan Stand Up Comedi Indonesia (SUCI) kelihatannya bakal merajai . Selain karena program SUCI masih terus berlangsung dan ditunggu masyarakat, film komedi juga memiliki pasar yang bagus.

Film Comic 8 Casino King Part I, disutradarai Anggy Kumara dan diproduksi oleh  Falcon Picture,  bakal ditayangkan untuk masyarakat mulai 15 Juli 2015. Film ini asyik saja ditontonnya tapi tetap akan lebih asyik jika terlebih dahulu menonton Comic 8 yang sebelumnya. Karena Comic 8 Casino King Part I, lanjutannya. Para jebolan SUCI ini, barangkali memang ditakdirkan menggoncang syaraf tawa. Wajah para pemain tetap serius tapi setiap kali mereka berbicara, langsung mengundang gelak tawa. Mungkin itu sebabnya, ini disebut film komedi.

Mengisahkan misi 8 agen rahasia dibawah kendali Indro Warkop. Disebut Comic 8 karena jumlah agen harus selalu 8, jika ada yang gugur dalam tugas, segera dicarikan pengganti sehingga jumlahnya tetap 8. Diceritakan Comic 8 ini tengah mencari The King, pejahat dan pemilik pengelolaan perjudian terbesar di ASIA namun sangat rahasia. Tugas agen Comic 8 mencari tahu dan membongkar operasi The King yang misterius.

Film ini buat saya menakjubkan karena mengkolaborasikan bintang senior yang bukan komedian. Sebut saja:, di antaranya: Barry Prima, George Rudy, Lidya Kandow, Willy Dozen, Ray Sahetapi. Mereka adalah bintang film senior yang berkarakter. Ditampikan sebagai Tim Pemburu yang menjadi lawan dari Comic 8, dan menghasilkan kelucuan yang membuat penonton tergelak-gelak.

Di situasi dan kondisi negara yang selalu ramai diberitakan penuh dengan konflik, berdampak pada peningkatan harga bahan pokok, jelas membuat masyarakat cemas dan stress. Hiburan dari film komedi bisa menjadi salah satu “Ice breaking” yang menguraikan ketegangan.

Selain bintang senior, ada juga wajah-wajah lama yang tetap enak dilihat. Sebut saja Sophia Latjuba dan Prisia Nasution.  Dua jempol buat Prisia Nasution yang memerankan interpol dari Singapur. Dialeknya pas banget. Prisia yang saya kenal lewat film-film manis atau peran-peran protagonis di sinetron, dalam Film  Comic 8 Casino Kings Part I memperlihatkan permainannya dalam tokoh yang berbeda. Adegan Prisia Latihan fisik, keren banget.

Banyak yang mau saya tuliskan tapi saya khawatir nanti malah pada nggak nonton. Film ini menghibur banget. Para pemain dari SUCI: Ernest si mata sipit, Mongol si banci kw, Ge Pamungkas si ganteng pengecut, Temon, Kemal, Ari Keriting, Babe Cabita, Fico, Panji,  pokoknya, rugi banget kalau nggak nonton mereka. Setelah layar film selesai dan  layar di tutup. Ari Keriting dan Mongol menyampaikan terima kasihnya atas kesedian undangan berkenan menonton. Mereka juga mengharapkan dukungan agar film indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Karena itu dukungan kita sebagai masyarakat, dengan menonton film nasional menjadi wujud dukungan pada perfilman nasional. Semoga film nasional bisa bangkit dan kembali menjadi industri yang memberikan banyak kebaikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline