[caption id="attachment_224427" align="aligncenter" width="333" caption="Sudah mirip Cut Nyak Dien dan Dewi Sartika kah? (Dok. Pribadi)"][/caption]
Saya dan adik saya berniat akan ambil bagian dalam lomba busana ala pahlawan di Kompasinival 2012. Kami sejak kecil memang senang ikut karnaval di acara perayaan 17 Agustus. Eh saat sudah tua, ada kesempatan untuk tampil seperti saat karnaval dulu, maka kami dengan senang hati. Sabtu 17 November 2012. Jam 07.00 pagi saya sudah mandi dan menunggu adik untuk ke salon.
Mulanya sih, kami ingin tampil kreatif dengan busana dan dandanan seadanya. Tapi karena bertekad ingin tampil dengan baik, maka kamipun all out dalam bermake up dan berbusana. Tapi tidak sampai menyewa atau membeli pakaian. Karena kebetulan, semuanya kami punya. Tapi tetap membutuhkan kreatifitas untuk menyempurnakan penampilan.
Saya tampil sebagai kawannya Cut Nyak Dien. Celana panjang hitam adalah celana wajib yang pasti dimiliki semua orang baik laki-laki dan perempuan. Atasan hitam juga begitu tapi atasan hitam (blouse) laki dan perempuan berbeda. Nah untuk atas hitam ini, saya meminjam kemeja suami. Lalu selempang dan kain yang melingkar di pinggang, pinjam koleksi busana TK milik adik saya yang kebetulan kepala sekolah TK, sehingga memiliki lumayan banyak koleksi kain. Sayapun menemukan anting-anting panjang hitam untuk melengkapi penampilan dan tralala... jadilah saya kawannya Cut Nyak Dien.
[caption id="attachment_224429" align="aligncenter" width="300" caption="Saya di booth Stand Up Comedy Kompas tv (Dok. Pribadi)"]
[/caption]
Sementara adik saya yang karena memang berpostur mirip Dewi Sartika, iapun berdandan ala Dewi Sartika. Rupanya karena malam sebelumnya kami lelah sehabis memasukkan barang dan mendekor booth Kumpulan emak-emak Blogger, membuat banyak lupa. Kain yang rencananya akan dipakai adik saya tertinggal. (Kami tidak tinggal serumah) Untung saya punya koleksi kain (namanya juga emak-emak, pasti punyalah koleksi kain) Kalau yang tertinggal atasan kebayanya, maka adik saya tidak akan datang sebagai Titisan Dewi Sartka. Karena ukuran badannya dan badan saya berbeda. Kalau dia pinjam koleksi kebaya saya, tidak akan muat.
[caption id="attachment_224430" align="aligncenter" width="300" caption="Titisan Dewi Sartika (Dok. Pribadi)"]
[/caption]
Pokoknya seru lah persiapan ke kompasinival 2012. Kami berdua naik sepeda motor waktu pergi ke salon. Pulangnya. Adik saya dengan sanggulan dan dandanan ala Dewi Sartika tetap naik motor. Sementara saya yang hanya mengenakan blouse dan celana pendek jalan santai memanggil taxi. Alhasil pagi itu banyak orang heran dan tersenyum melihat saya. Bahkan ada beberapa kepala yang keluar dari angkot hanya untuk melihat saya dan tersenyum. Mudah-mudahan penampilan saya yang mampu membuat orang tersenyum bisa membawa berkah. (Terserah mau tersenyum senang, geli atau mengejek)
Karena saya tidak bisa melihat diri saya sendiri, saya berpikir. Barangkali aneh melihat Cut Nyak Dien bercelana pendek. Apalagi beliau dari Aceh. Untung taxi cepat datang. Sehingga pertunjukan “Cut Nyak Dien” bercelana pendek segera berakhir. Tiba di rumah, taxi kami minta menunggu, saya dan adik segera berganti pakaian dan berangkat menuju Gandaria City tempat Kompasianiva 2012 diselenggarakan. Turun taxi dan masuk mall Gandaria City, lagi-lagi orang tersenyum. Termasuk penjaga keamanan. Moga-moga senyum tulus bukan senyum geli melihat keturunan Cut Nyak Dien dan Titisan Dewi Sartika masuk mall.
Tiba di lantai tiga Skeno Hall, kami langsung menuju booth Kumpulan Emak-emak Blogger. Wow, sambutannya agak-agak heboh. Senang rasanya bisa membuat orang tersenyum/tertawa. Karena saya yakin itu tanda kebahagiaan. Saya sadar, sudah tidak banyak yang mau tampil ikut karnaval. Entah apa alasannya. Yang pasti saya dan adik datang karena kami senang bisa mengenakan pakaian ala pahlawan nasional. Belum tentu setahun sekali kami bisa berpenampilan seperti itu. Dan tanggapan yang kami terimapun baik. Banyak yang mau berfoto bersama kami, bahkan hampir di tiap stand yang kami singgahi. Dasarnya kami narsis, maka dengan senang hati kami berpose. Lihatlah kami, kedatangan dan usaha kami tidak sia-sia. Adik saya mendapat juara III untuk pakaian terbaik ala pahlawan.
[caption id="attachment_224434" align="aligncenter" width="300" caption="Tidak ada kemauan dan usaha baik yang sia-sia. Bertahan dalam penampilan seperti ini hingga akhir acara Kompasianival 2012. (Dok. Pribadi)"]
[/caption]
Sebetulnya menang tidak menang kami sudah menang karena berhasil mengatasi rasa enggan dan malu. Kami sudah menang karena berhasil berbagi semangat dan kegembiraan pada semua pegunjung Kompasianival 2012.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H