Lihat ke Halaman Asli

Elisa Koraag

Influencer

Sepenggal Cerita dari Peluncuran Buku Antologi Jakarta Banget.

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13406809062741870

[caption id="attachment_197099" align="alignleft" width="300" caption="Buku karya The Jakartans: From a dream into reality"][/caption]

Sulit mengungkapkan kegembiraan perasaanku bisa hadir di acara Peluncuran Buku Antologi Jakarta Banget. Buku yang diterbitkan kerja bareng Rotary Jakarta Batavia dan nulisbku.com. Untuk datang dan bertemu para orang hebat ini. Aku mengorbankan acara arisan bersama kawan-kawan alumni SMA demi hadir di sini. Hadir di acara Launching Buku Antologi Kehidupan di Jakarta dengan Judul Jakarta Banget yang ditulis oleh 47 penulis dengan berbagai latar  belakang dan profesi.

Buku ini terbit hasil kerja bersama Rotary Jakarta Batavia dan Nulisbuku.com. Semua hasil penjualan akan digunakan untk membantu memfasilitasi kebutuhan saudara-saudara kita yang mempunyai kebutuhan khusus. Kegembiraan berlanjut terus, sejak menerima email, tulisanku lolos dan berhak masuk dalam buku antologi bergabung dengan 46 penulis lain.

Ini buku antologiku yang pertama di tahun 2012. Atau buku antologiku ke 6 dari buku-buku yang pernah memuat tulisanku. Buku antologi ini terasa istimewa karena aku mendapat informasi kurang dari 2 hari menjelang tenggat waktu. Dan naskahku terkirim by email tepat pk. 23.59, batas tenggat waktu. Jadi sejujurnya tak terlalu berharap lolos. Karena beberapa audisi penulisan buku, lewat tenggat waktu, otomatis gugur.

Waktu baca twitter Ira Lathief penulis Buku “Normal is Boring” yang bersorak karena tulisannya lolos, aku hanya bisa mengucapkan selamat. Aku tidak terpikir untuk mengecek email. (Tidak setiap hari aku mengecek email) Maklum ibu rumah tangga. Menghadap komputer kalau urusan rumah dan dapur sudah beres.

Dua hari kemudian, baru aku membuka dan menemukan email dari Project Leader Yenche Tukimin yang mengabarkan naskahku lolos.  Mau ikutan bersorak di twitter, ephorianya sudah selesai. Kegembiraan karena tulisanku masuk di buku ini terasa berbeda dibanding waktu aku tahu tulisanku akan diterbitkan di 5 buku antologi sebelumnya.

[caption id="attachment_197102" align="alignleft" width="300" caption="Tulisanku dalam Buku Antologi Jakarta Banget"]

13406811532090006384

[/caption]

Aku sendiri tidak tahu mengapa? Jakarta Rotary Batavia menginformasikan buku sudah dapat dibeli secara on line di nulisbuku.com. Suatu siang saat anak-anak sudah tiba dari sekolah, sudah makan siang dan sudah tidur, aku keluar ke atm untuk mentransfer uang pembelian buku plus ongkos kirim. Setelah melakukan transfer kertas bukti transfer keluar langsung kuambil dan pulang.

Setiba di rumah baru aku perhatikan tertulis transfer declain. Aku berkomunikasi dengan admin nulisbuku.com untuk mencari tahu ada uang transfer tidak dari rekeningku. Jawabannya tidak! Sebel. Masalahnya pengiriman buku antara 7 sd. 10 hari kerja saat itu sudah kurang dari 10 hari mendekati acara peluncuran bukunya.

Dua hari kemudian aku baru berkesempatan untuk mentransfer lagi dan kali ini aku memastikan transfer sukses. Jelas tertulis nama penerima transferan di bukti transfer. Segera bukti transfernya aku foto dan kirim ke nulisbuku.com. Lagi-lagi di jawab terima kasih dan buku akan segera dikirim dakam waktu 7 sd. 10 hari. Ternyata itu jawaban standar. Karena 3 hari kemudian buku sudah tiba dengan selamat. Bersama dengan buku lain yang dikirim seorang kawan. Wuih senangnya mendapat 2buku sekaligus. Sebetulnya aku masih menunggu satu buku lagi karena memenangkan quiz di twitter tapi belum tiba.

[caption id="attachment_197105" align="alignright" width="300" caption="Buku yang kutunggu-tunggu akhirnya datang juga."]

1340682855373489294

[/caption]

.Begitu buku sudah di tangan, sudah aku buka dan perlihatkan kepada suami dan kedua anakku, ada tulisan mama  lagi. Biasanya kedua anakku akan membaca dan berkomentar ,“Mama hebat!” Pujian yang luar biasa bagiku walau mungkin bagi orang lan biaa saja.

Aku menerima undangan peluncuran buku dari Rotary Jakarta Batavia  yang menginformasikan akan  ada kontes foto terunik bersama Buku Jakarta Banget dan harus pakai pakaian sesuai,  Dress code yaitu Busana Betawi/unik. Membayangkan pakai kebaya Betawi di Kota Tua yang panas, tidak ok banget. Padahal adikku sudah menyarankan menggunakan busana betawi yang dimodernkan. Rok batik dipadu kebaya Betawi. Tapi tetap terbayang tidak nyaman.

Aku punya kostum badut dan peralatan, dulu pernah aku gunakan menghibur kalau ada keponakan yang ulang tahun. Terpikir pakai pakaian badut tapi untung tidak aku lakukan. Karena terasa seperti mempermalukan diri sendiri.  Jadi aku berniat mengiikuti Photo contes dengan dandan ala badut. Maka aku mengeluarkan peralatan dan mulai berdandan. Kedua anakku tertawa geli sementara suami hanya melihat tapi tak berkomentar. Saat itu sudah sekitar pukul sembilan malam.

Saat dandan wajah selesai, ah aku lupa menyimpan rambut palsu warna-warni ala badut. Tak ada rotan akarpun jadi, maka kupakai kain penutup kepala yang biasa digunakan suami kalau naik motor. Tralala… akhirnya siap di foto. Foto sendiri pakai kamera hape dan langsung kirim ke twitter. Selesai foto langsung cuci muka, gosok gigi dan tidur.

[caption id="attachment_197104" align="aligncenter" width="300" caption="Inilah aku, @mamavanenbas"]

13406813881918898060

[/caption] Acara peluncuran Buku Jakarta Banget masih dua hari lagi tapi aku masih bimbang datang atau tidak. Karena waktunya bersamaan dengan arisanku dengan teman-teman alumni SMA. Terakhir aku yang dapat arisan jadi kalau aku tidak datang rasanya tidak enak. Tapi aku ingin sekali bertemu dengan orang-orang hebat.Mereka orang-orang dengan beragam profesi sementara aku cuma ibu rumah tangga.

Satu hari sebelum acara, aku mentransfer uang arisan dan mengirimkan bukti transfer serta pesan permohonan maaf karena tidak bisa hadir di acara arisan. Hi…hi…hi, pesanku tidak dibalas, biarlah yang penting kewajibanku sudah aku lakukan.

Akhirnya datang juga! Pagi-pagi adikku yang kuajak menemaniku menelphone, jadi atau tidak ke acara peluncuran Buku Jakarta Banget? Tanyanya. Loh? Ya jelas jadi dong! Jawabku. Begitu adikku datang, suamiku bertanya, yakin bisa sampai di Kota Tua? Aku menjawab mantap, yakinlah. Eh suamiku bertanya lagi, bukannya adik kamu ke jalan Thamrin saja kena tilang? Lagi-lagi aku menjawab yakin. Kami naik motor sampai blok-M terus di sambung dengan naik Trans Jakarta. Di jamin tiba di kota Tua. Kan jarak dari tempat turun Trans Jakarta ke Kota Tua tidak terlalu jauh.

Ah yang ini dusta. Karena jarak dari tempat turunnya Trans Jakarta harus melewati lorong bawah tanah yang cukup jauh dan keluarnya masih seputar tempat turunnya dari Trans Jakarta. Alhasil pukul 10 tepat baru keluar dari bawah tanah. Undangan acara pukul 10, pasti telat deh.

Aku bertanya ke adikku, mau tidak naik ojek saja. Eh adikku tertawa ngakak. Kenapa? Tanyaku. Ups di sini adanya ojek sepeda dan ketika kulihat semua pengojek sepeda sudah seumur dengan sepedanya (sama-sama tua) dan berbadan kurus. Sementara aku dan adikku sama-sama berbadan extra large.  Akhirnya kami berdua tertawa bersama. Lumayan sedikit mengalihkan ingatan pada perjalanan yang cukup jauh dan panas menuju Museum Fatahillah di Kawasan Wisata Kota Tua.

[caption id="attachment_197107" align="aligncenter" width="300" caption="Kelompok kerak telor."]

13406834971480318288

[/caption]

Pas tiba, acara sudah di mulai. Project leader Buku Jakarta Banget Yenche Tukimin sedang menginformasikan permainan mencari harta karun. Kami yang hadir baik kontributor penulis maupn buku dilibatkan. Maka terbentuklah 5 kelompok. Aku mendapat kelompok Kerak Telor. Sepert biasa disuruh membuat yel-yel atau pantun.

Ih, mereka belum tahu kalau aku jagonya bikin pantun. (Boleh kan memuji diri sendiri)

Makan cabe terasa pedas

Jadi orang harus cerdas

Punya tujuan yang jelas

Tidak mau jadi orang males

Buatnya kilat cuma 5 menit. Pantun di atas aku revisi lagi lalu  disertakan kekontes pantun di twitter Info Jakarta dan PocariID,  #Jakarta485_pantun menang juara 2. Aku revisi jadi seperti ini:

Makan cabe berasa pedas

Buruan dah minum air es

Jadi orang kudu cerdas

Mangkanye jangan jadi orang males.

Permainan mencari harta karun seru! Aku yang baru pertama ke Kota Tua antusias mencari tahu sesuai petunjuk. Banyak informasi dan pengetahuan baru yang aku dapat. Senang? Itu pasti. Berada diantara barang-barang antik, perasaan yang timbul adalah kagum dan takjub. Sayang semua tidak terawatt. Memang untuk perawatan membutuhkan biaya yang tidak sedikit tapi bagaimana bisa merawat dengan baik kalau uang masuknya saja cuma dua ribu perak.

[caption id="attachment_197108" align="aligncenter" width="300" caption="Museum Fatahillah Dok. Travel Indonesia"]

1340683745175457522

[/caption]

Setelah selesai mencari harta karun berupa informasi-indormasi dari tempat dan benda bersejarah di Museum, kamipun kembali berkumpul. Panitia mengumumkan The Best Dress. Yaiyalah dia pasti menang, berpakaian none Betawi lengkap dengn selendang  bertuliskan Jakarta Banget. Namanya Lia dan Mba Asta yang cantik. Sudah putar-putar cari harta karun tetap rapih dan cantik. Emang layak jadi juara.

[caption id="attachment_197093" align="alignleft" width="300" caption="The best dress Lia dan Mba Asta bersama PJ. Yenche Tukimin"]

13406786711198603374

[/caption]

Pas photo contest yang keluar foto aku. Kaget, geli an tidak menduga. Karena aku berpikir semua orang akan mengirimkan foto dengan gaya yang unik dong. Jadi waktu diminta maju ke depan dan menceritakan ini gambar apa dan darimana idenya, aku tidak bisa bicara. Itu awalnya. Begitu keberanianku sudah balik, sejarah 10 tahun jadi penyiar terbukti. Aku bisa menguasai diri dan bisa berbicara dengan runtun menceritakan foto dan tulisanku yang di muat di Buku Antologi Jakarta Banget.

[caption id="attachment_197103" align="alignright" width="300" caption="Pemenang the best photo contest Berani dan Nekat. Jun 2012 ala Rotary Jakarta Batavia"]

13406812391730666744

[/caption]

Aku dapat goodie bag berisi 1 dvd dari Megablitz Cineplex, voucher dari D’Marco Café milik Ira Lathief, si penulis Normal is Boring. (Awal bulan Juni Kompasianer review restaurant di D’Marco acara  Geturbanized Juni, aku tidak ikut) Tapi kali ini aku akan datang berbekal voucher (Dasar, maunya gratisan!) Acara puncak dari peluncuran Buku Antologi Jakarta Banget adalah Foto bersama di bawah Patung Hermes, si Dewa Pedagang. Dan berburu tanda tangan sesama penulis. Acara nya seru dan saya senang menjadi bagian dari The Jakartans.

[caption id="attachment_197101" align="alignleft" width="300" caption="Berburu tanda tangan sesama penulis"]

13406810772013227954

[/caption]

Bersatu dalam Buku Antologi Jakarta Banget adalah cara seru dan unik membangun jaringan sambil beramal. Jadi bagi kawan-kawan yang mau ikut beramal, silahkan beli buku Antologi Jakarta Banget seharga Rp. 75.000 (Belum ongkos kirim) ke nulibuku.com. Tapi buku ini juga sudah bisa di dapat di toko buku besar seperti gramedia. Dan bisik-bisik tetangga. Buku ini sudah dilamar sebuah penerbit besar untuk di cetak ulang. Jadi buruan beli.

[caption id="attachment_197100" align="alignright" width="274" caption="Foto bareng para the Jakartans, penulis kontributor buku Antologi Jakarta Banget"]

1340680985663732065

[/caption]



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline