Sekitar 99 persen pelaku bisnis di Indonesia berangkat dari sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan sampai saat ini UMKM masih menjadi kunci sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pariwisata Indonesia yang perlahan namun pasti mulai pulih merupakan salah satu alasan mengapa UMKM Indonesia terus menunjukkan angka peningkatan di banding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, salah satu sepupu suami yang yang memiliki bisnis UMKM, yaitu souvenir atau cinderamata serta aksesoris khas Bali saat berjumpa dalam momen mudik atau pulang kampung tahun 2022 lalu bercerita kalau usahanya kini mulai menunjukkan tanda-tanda peningkatan, terutama dalam transaksi penjualan. Hal ini tentu tidak lepas dari mulai meningkatnya angka wisatawan baik domestik maupun mancanegara ke berbagai destinasi wisata di Indonesia.
Saat sepupu suami sedang asyik bercerita, tiba-tiba saya ingat jika awal tahun lalu beliau pernah mengeluh kesulitan untuk melakukan transaksi pembayaran secara cashless, apalagi sebagian konsumennya sangat menyukai metode pembayaran ini karena lebih mudah dan cepat sedangkan sepupu suami belum terlalu memahami metode pembayaran cashless ini. "Masih menemui kendala mas, saat transaksi pembayaran non tunai?" sambil tersenyum, sepupu suami menegaskan tidak lagi menemukan kendala sejak UMKM miliknya menggunakan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran. "Tapi masih ada sedikit kendala nih kalau konsumennya wisatawan luar negeri yang ingin membeli salah satu souvenir tapi uang tunainya terbatas, yah...akhirnya tidak jadi belanja," keluhnya dan kemudian berharap akan ada metode pembayaran yang memudahkan konsumen mancanegara melakukan transaksi seperti QRIS, tinggal scan dan bayar!
Selain memiliki kios kecil untuk tempat usaha, sepupu suami juga sering mengikuti berbagai pameran, baik didalam maupun diluar negeri untuk memperluas pasarnya. Beberapa pameran yang pernah diikutinya bahkan diselenggarakan secara virtual dan berskala global, tidak heran jika metode pembayaran secara digital terutama QRIS sangat penting untuk mendukung kelancaran usahanya. Tapi ngomong-ngomong sudah tahu dan pernah menggunakan QRIS belum nih? Pastinya sudah kan! Karena dilansir dari situs investor.id, sepanjang tahun 2021 layanan QRIS yang dirilis oleh Bank Indonesia telah digunakan sebanyak 375 juta transaksi, dan data ini disinyalir akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Nah, peningkatan transaksi menggunakan QRIS ini turut didukung dengan bertambahnya jumlah merchant pengguna QRIS yang di tahun 2021 lalu mencapai 14,8 juta merchant.
Untuk UMKM, penggunaan QRIS sebagai salah satu metode pembayaran bisa menjadi pintu masuk menuju UMKM Go Digital, karena QRIS sendiri merupakan bagian dari Digital Payment atau pembayaran digital yang menggunakan fasilitas internet sebagai perantara dan dilakukan secara online. Apa itu QRIS? QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard merupakan standarisasi pembayaran menggunakan QR Code dari Bank Indonesia yang bertujuan agar proses transaksi bisa lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. QRIS yang kini mulai diminati pelaku UMKM sebagai salah satu metode pembayaran digital memiliki banyak keunggulan, seperti:
- Transaksi pembayaran menjadi lebih cepat dan kekinian.
- Jaminan keamanan saat bertransaksi.
- Penggunaan QRIS dapat mengurangi risiko beredarnya uang palsu.
- Tidak perlu pusing mencari uang untuk kembalian.
- Dapat menerima pembayaran dari berbagai aplikasi mobile banking, e-wallet, atau metode pembayaran digital lainnya yang terdaftar pada Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP).
Dengan berbagai keunggulan QRIS ini tidak heran jika setiap tahun, sejak diluncurkan tahun 2019 lalu, jumlah merchant termasuk skala UMKM terus mengalami peningkatan., ditambah lagi cara untuk mendaftar menjad salah satu merchant QRIS juga sangat mudah. Semakin banyaknya merchant skala UMKM yang menggunakan QRIS sebagai digital payment membuat UMKM Indonesia semakin siap untuk go digital dan selanjutnya menjangkau pasar yang lebih luas lagi, yaitu go global!
Sepertinya, harapan pelaku UMKM untuk go global bisa terwujud nih, karena bertepatan dengan KTT G20 di bawah Presidensi Indonesia, Bank Indonesia (BI) bersama dengan empat bank sentral ASEAN, yaitu Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT) telah menandatangani MoU Integrasi Pembayaran Regional Asean-5 pada akhir 2022. Implementasi dari kerjasama Bank Indonesia dengan empat bank sentral Asean ini diwujudkan dalam bentuk penerapan QRIS Antarnegara atau QRIS Cross Border.
QRIS Antarnegara atau QRIS Cross Border merupakan sistem pembayaran dengan cara memindai kode QR yang dapat digunakan untuk transaksi lintas negara. Implementasi penggunaan QRIS Antarnegara ini menjadi salah satu inisiatif kolaboratif untuk membangun standarisasi perdagangan lintas batas negara, sehingga konsumen dari Indonesia bisa berbelanja dengan mudah di empat negara Asean dan begitu juga sebaliknya. Bahkan, bagi pelancong yang datang dari empat negara Asean ini, bisa mengunjungi Indonesia tanpa repot menukarkan uang tunai di money changer atau merasa kerepotan harus mengkonversi mata uang negaranya ke mata uang Rupiah, begitu juga sebaliknya...mudah bukan!
Di satu sisi, QRIS antarnegara memberikan kemudahan bertransaksi bagi wisatawan atau konsumen mancanegara saat berbelanja, termasuk berbelanja berbagai produk UMKM. Namun di sisi yang lain, UMKM Indonesia harus melakukan berbagai upaya serius agar produk yang dihasilkannya bisa diterima di pasar global, yaitu dengan memperkuat mutu produk yang ditawarkan agar mampu memenuhi ekspetasi pasar mancanegara, terutama wisatawan yang sedang berkunjung ke Indonesia.
Untuk itu, lakukan strategi 5P ini agar UMKM Indonesia bisa diterima dan bersaing di pasar global.
- Product. Sebagai pelaku usaha, produk adalah hal penting dan utama, karena itu pastikan produk yang dijual memiliki pasar yang jelas. Jika ragu? Lakukan riset terlebih dahulu tentang selera, tren, dan seberapa besar peluang pasar yang bisa dibidik agar produk yang dihasilkan bisa diterima dan laku terjual. Tingkatkan terus mutu serta kualitas produk yang dihasilkan, karena konsumen mancanegara umumnya memiliki standar tersendiri ketika berbelanja.
- Price. Tentukan harga jual yang tepat agar produk UMKM bisa bersaing dan diterima pasar global. Caranya? Penentuan harga bisa didasarkan pada biaya produksi ditambah keuntungan, bisa juga didasarkan pada kompetitor, dan berdasarkan permintaan.
- Place. Ada beberapa kriteria untuk menentukan tempat usaha yang ideal, yaitu lokasi yang strategis, lokasi sesuai target pasar yang dibidik, dan mudah dijangkau.
- Promotion. Untuk pelaku UMKM, jangan pernah lelah untuk melakukan promosi produk serta brand di mana pun berada, baik melalui media sosial maupun secara langsung dengan menyebarkan brosur, memasang spanduk di lokasi strategis, dan sebagainya. Untuk menarik perhatian konsumen, sertakan pula metode pembayaran yang mudah diakses konsumen terutama konsumen mancanegara, salah satunya adalah QRIS Antarnegara atau QRIS Cross Border.
- People. Strategi terakhir adalah miliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, kreatif, dan inovatif. Jadi jangan pernah ragu untuk melakukan seleksi ketat kepada calon mitra atau karyawan yang akan membantu kelancaran usaha yang dijalani, jika perlu pilih karyawan yang memiliki keahlian bahasa asing agar target mendatangkan konsumen mancanegara bisa dipenuhi.