Lihat ke Halaman Asli

Elisa Herlinawati

Mahasiswi S1 Sosiologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Teori Strukturasi Antony Giddens

Diperbarui: 15 Desember 2022   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://narratur.wordpress.com/2014/12/07/teori-strukturasi-anthony-giddens/

Anthony Giddens merupakan sosiolog asal Britania Raya yang lahir pada 18 Januari 1938 di London. Ia terkenal karena teori strukturasi dan padangan-pandangan menyeluruh mengenai warga modern. Selain itu ia juga mengekplorasi hubungan-hubungan antara suatu individu dan sistim sosial pada masyarakat. Menyelesaikan gelar sarjana di bidang sosiologi dan psikologi di University of Hull pada tahun 1959, gelar masternya di London School of Economics, dan gelar Ph.D. di universitas Cambridge. Pada 2004, Giddens dianugerahi gelar bangsawan dan duduk di House od Lord dan mendapat gelar kehormatan dari beberapa universitas.

Penulis mengenal teori strukturasi oleh Anthony Giddens dari tesis "Anthony Giddens Dan Teori Strukturasi" karya dari Moch. Syahri. Berdasarkan pemaparan dari jurnal tersebut, teori strukturasi menelaskan bahwa manusia bebas memilih apa yang diinginkan. Sistem dan individu juga senantiasa saling mempengaruhi karena sistem dan individu dipandang sebagai entitas yang terpisah dan berhasil menciptakan dualitas. Ia dikenal karena kecerdasannya di berbagai bidang seperti antropologi, psikologi, filsafat, ekonomi, sosial, dan ilmu politik. Ia telah berhasil membawa konsep ke bidang sosiologi. Yang paling penting konsepnya pada teori strukturalisasi.

Teori struktural menjelaskan upaya untuk menggabungkan agen dan struktur. Seluruh Tindakan sosial memerlukn agen dan struktur. Agen dan struktur tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena keduanya merupakan dwi rangkap.

Teori stukturasi Giddens berpendapat bahwa dalam memahami masyarakat, kita tidak hanya melihat tindakan dari satu individu atau dari kekuatan sosial yang mempertahankan masyarakat. Sebaliknya, keduanya akan membentuk realitas sosial kita. Strukturasi juga menyatakan bahwa manusia mempunyai keahlian membuat struktur secara sukarella dan menentukan strukturnya untuk dirinya sendiri, dengan kata lain manusia mempunyai kebebasan untuk membangun lingkungan hidupnya sendiri.

Menurut Barker (2011) strukturasi mencakup tiga dimensi, pertama, pemahaman, yakni menyatakan cara agen memahami sesuatu. Kedua, moralitas atau arahan yang tepat, yaitu menyatakan cara bagaimana seharusnya sesuatu itu dilakukan. Ketiga, kekuasaan dalam bertindak, yaitu menyatakan cara agen mencapai suatu keinginan.

Menurut teori strukturasi Giddens, hubungan antara agen dan struktur bersifat dualitas, bukan hubungan clualisme. Dalam pandangan Giddens, merupakan sesuatu yang sudah ielas jika dikatakan ada perbedaan antara pelaku (agen, aktor) dan struktur, sebagaimana dikatakan ada keterkaitan antara struktur dan pelaku atau sebaliknya.

Teori struktural dapat tercermin dalam kehidupan sehari-hari seiring berkembangnya teknologi yang memudahkan kehidupan sosial. Perkembangan teknologi berkembang pesat  dalam kehidupan masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan ponsel yang tersedia untuk berbagai kelompok umur. Fenomena tersebut  memunculkan inovasi baru khususnya di bidang transportasi yaitu ojek online. Kehadiran layanan tersebut mengubah kebiasaan masyarakat yang menggunakan ojek sebagai alat transportasi menjadi layanan ojek online. Fenomena tersebut membuktikan adanya perubahan dari struktur sosial lama ke yang baru.

Referensi

Moch. Syahri. (2005). "Anthony Giddens Dan Teori Strukturasi". Universitas Negeri Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline