UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini diwujudkan dengan adanya UMKM dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan menggerakkan roda perekonomian. Menurut data dari Kementrian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang lebih dari 60% dari total PDB (Produk Domestik Bruto) dan menyerap sekitar 97% dari total tenaga kerja di negara ini. Kontribusi yang sangat besar ini tidak menutup kemungkinan bahwa ada banyak UMKM yang masih menghadapi berbagai tantangan dalam pengelolaan bisnis mereka. Salah satu tantangan yang mereka hadapi adalah pengambilan keputusan yang efektif.
Tren konsumen yang berubah dengan cepat diikuti dengan teknologi yang berkembang pesat menciptakan persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi UMKM. Tantangannya adalah bagaimana UMKM dapat bertahan dan bersaing di Tengah perubahan yang begitu cepat. Dan peluangnya adalah bagaimana UMKM dapat memanfaatkan perubahan tersebut untuk tumbuh dan berkembang.
Dalam dunia bisnis yang kompetitif, keputusan yang diambil UMKM sangat menentukan bagaimana keberlangsungan usahanya. Pengambilan Keputusan tanpa strategi yang jelas dan kemampuan beradaptasi yang cepat membuat UMKM akan kesulitan untuk bertahan dan berkembang. Jika UMKM ingin usahanya berkembang pesat, hal ini harus diimbangi dengan keputusan yang tepat. Karena kesalahan dalam mengambil keputusan akan menjadi boomerang yang dapat menghancurkan usaha mereka. Oleh karena itu, diperlukannya kemampuan mengambil keputusan yang cerdas untuk menggapai kesuksesan. Keputusan taktis memungkinkan UMKM merespon perubahan yang terjadi dengan cepat tanpa harus mengubah struktur dan tujuan awal mereka.
Keputusan taktis berbeda dengan perencanaan strategis jangka Panjang. Keputusan taktis lebih bersifat operasional jangka pendek, karena diambil dalam waktu yang relatif singkat untuk merespon perubahan yang terjadi di lapangan. Keputusan taktis mencakup beberapa hal seperti penyesuaian harga, penawaran promosi, hingga perubahan saluran distribusi. Pengambilan keputusan taktis yang tepat dan cepat akan sangat menentukan keberhasilan UMKM dalam bersaing di pasar yang kompetitif.
Pengambilan keputusan yang efektif dapat menjadi suatu pembeda antara kesuksesaan atau kegagalan dalam suatu usaha. Dengan adanya informasi yang akurat, pengusaha UMKM dapat mengevaluasi dampak dari setiap keputusan terhadap biaya dan profitabilitas jangka pendek. Data merupakan aset yang berharga bagi UMKM. Data penjualan, biaya produksi, persediaan barang, profil pelanggan, dan interaksi dengan pelanggan baik secara langsung (offline) maupun online memberikan informasi yang berharga mengenai kinerja bisnis. Dengan menganalisis data ini, UMKM dapat mengidentifikasi tren, peluang, dan masalah yang ada. Analisis ini tidak harus menggunakan perangkat lunak yang canggih, cukup dengan catatan sederhana dan terorganisir sudah dapat memberikan gambaran yang akurat.
Contohnya misal ada UMKM yang menjual produk kerajian tangan. UMKM tersebut mencatat jumlah penjualan produknya setiap bulan. Data ini nantinya akan menunjukkan produk mana yang paling diminati dan produk mana yang kurang diminati. Informasi ini dapat digunakan dalam pengambilan keputusan taktis, seperti meningkatkan produksi produk yang banyak diminati (paling laku / laris di pasar), mengurangi produk yang kurang diminati, atau bahkan menciptakan produk baru berdasarkan tren yang sedang naik. Data juga dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi pemasaran. Jika berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan banyak pembeli yang membeli secara online, maka UMKM dapat mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk meningkatkan pembeli di platform tersebut.
Selain memanfaatkan data internal dan eksternal, kolaborasi antar UMKM juga dapat menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan UMKN. Dengan berbagi informasi dan pengalaman, pengusaha UMKM dapat belajar satu sama lain. Misalnya terdapat beberapa UMKM yang bekerjasama dalam kampanye pemasaran atau berbagi sumberdaya untuk mengurangi biaya operasional.
Dalam penerapannya, pengambilan Keputusan taktis menghadapi berbagai tantangan, seperti jeterbatasan sumberdaya baik secara finansial maupun nonfinansial. Kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam menganalisis data juga menjadi salah satu hambatan. Selain itu, data pasar yang sulit diakses dan terbatas juga dapat menghambat pengambilan keputusan yang efektif. Namun ditengah tantangan tersebut, Keputusan taktis mempunyai peluang besar. Perkembangan teknologi informasi memberikan kemudahan dalam mengakses data pasar. Pemerintah juga gencar mmemberikan pelatihan dan pendampingan kepada UMKM dalam hal manajemen bisnis dan pengambilan keputusan.
Keputusan taktis juga membantu UMKM dalam mengurangi risiko terkait ketidakpastian pasar. Adanya informasi yang akurat dan relevan, membantu pengusaha UMKM dalam menghindari keputusan yang berpotensi merugikan. Hal ini dapat membantu UMKM dalam menghindari kerugian finansial akibat keputusan yang tidak tepat. Dengan memanfaatkan data, menganalisis informasi pasar, dan mengambil tindakan dengan tepat dan cepat, UMKM dapat meningkatkan peluang keberhasilan mereka. UMKM tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memperkuat daya saing mereka di pasar. Oleh karena ini, pemerintah dan berbagai pihak terkait perlu memberikan dukungan penuh serta fasilitas yang memadai agar UMKM mampu menerapkan strategi keputusan taktis secara efektif. Dengan adanya langkah ini akan membawa UMKM Indonesia menuju kesuksesan dan berkontribusi besar dalam perekonomian nasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI