Lihat ke Halaman Asli

Elisabeth Sabrina

Seseorang yang hanya ingin belajar hal baru

[Hoaks] Vaksin Covid-19 Mengandung Babi?

Diperbarui: 15 Desember 2020   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkapan layar berita hoax tentang vaksin covid-19 mengandung babi (kominfo.go.id)

Beredar sebuah unggahan di Facebook mengenai vaksin Sinovac yang dikembangkan untuk menangkal covid-19 mengandung babi. Unggahan tersebut telah tersebar di berbagai jejaring media sosial.

Unggahan tersebut berisi ajakan agar masyarakat menolak penggunaan vaksin Sinovac karena terdapat kandungan babi dan racun yang membahayakan. Unggahan tersebut juga menyebutkan bahwa vaksinasi merupakan bagian dari sindikat perdagangan gelap internasional yang belum jelas arahnya.

Apakah benar vaksin covid-19 yang akan digunakan mengandung babi?

Penjelasan : 

Dikutip dari Liputan6.com, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito mengungkapkan bahwa vaksin COVID-19 dari Sinovac tidak mengandung genetik babi.

"Berdasarkan dari evaluasi mutu yang kami lakukan, bahan yang dipakai, bahan aktif yang dipakai menunjukkan tidak mengandung porcine, atau tidak mengandung genetik dari babi," kata Penny menjelaskan kehalalan vaksin COVID-19 dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR pada Selasa, 17 November 2020.

Pemerintah telah berupaya dalam memastikan kehalalan dari vaksin covid-19 yang akan digunakan. Menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan covid-19, Wiku Adisasmito, tim dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Bio Farma melakukan pengecekan langsung produksi vaksin di China. Sehingga, vaksin covid-19 yang diproduksi dan yang akan digunakan bisa dipastikan halal.

Referensi

https://www.antaranews.com/berita/1752709/cek-fakta-vaksin-sinovac-mengandung-babi-dan-racun-berbahaya

https://www.liputan6.com/health/read/4411642/apa-vaksin-covid-19-dari-sinovac-mengandung-babi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline