Lihat ke Halaman Asli

Dampak Covid 19 terhadap Kejenuhan dan Kesehatan Mahasiswa

Diperbarui: 16 Mei 2022   14:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

karier.mu

Saat ini, dunia dihadapi dengan masalah besar, yaitu covid 19. Bermula dari kota Wuhan, tepatnya di Tiongkok, virus jenis baru ini telah menyebar ke berbagai belahan Negara di dunia yabg menyebabkan timbulnya penyakit coronavirus disease 2019 atau yang dikenal dengan covid 19. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang terkonfirmasi Covid-19. Hal ini ditandai dengan terkonfirmasinya 2 kasus positif Covid-19 pada maret 2020. 

Berawal dari kasus tersebut, jumlah kasus masyarakat Indonesia yang terinfeksi virus corona semakin bertambah setiap harinya Nah, akibat dari pandemi covid-19 ini menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Kondisi ini memberikan dampak langsung kepada jutaan masyarakat dalam segala aspek kehidupan. 

Pendidikan (dunia perkuliahan) di Indonesia pun menjadi salah satu bidang yang terdampak akibat adanya pandemi covid-19 tersebut. Dengan adanya pembatasan interaksi, Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengeluarkan kebijakan yaitu dengan meliburkan sekolah/ Universitas dan mengganti proses Kegiatan Belajar (KBM) dengan menggunakan sistem dalam jaringan (daring) atau Program Belajar Jarak Jauh (PBJJ) atau yang biasa dikenal dengan belajar/kuliah online . 

Dengan menggunakan sistem pembelajaran secara daring ini, terkadang muncul berbagai masalah yang dihadapi oleh mahasiswa maupun dosen. Permasalahan yang dihadapi tersebut adalah mahasiswa dan dosen sulit beradaptasi dalam metode baru ini, jaringan yang kurang stabil, sarana dan prasarana kurang memadai serta ketersediaan kuota internet yang terbatas . 

Salah satu implikasi dalam permasalahan tersebut yaitu memunculkan kejenuhan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan daring yang mana ditandai dengan seseorang mengalami rasa bosan dan lelah sehingga berdampak kepada timbulnya rasa lesu, tidak bersemangat, atau tidak bergairah untuk melakukan aktivitas belajar. 

Kejenuhan pada mahasiswa ini ditandai dengan kehadiran berkurang, respon minim, diskusi kelas kurang aktif serta pengerjaan tugas yang cenderung asal dan terlambat mengumpulkannya. Hal ini di disebakan oleh beberapa factor, yang pertama adalah kebiasaan pembelajaran. 

Perubahan sistem perkuliahan yang awalnya dilakukan tatap muka langsung dan berubah menjadi perkuliahan daring membuat mahasiswa sulit beradaptasi dengan kebiasaan yang baru ini. Perkuliahan daring yg kurang interaksi secara langsung ini membuat mahasiswa merasa bosan dan berakibatkan kejenuhan pada mahasiswa tersebut. Yang kedua, jaringan internet. 

Dalam mengikuti perkuliahan secara daring ini memerlukan jaringan internet yang baik. Namaun dalam prosesnya jaringan internet ini sering terganggu atau tidak stabil. Jaringan internet yang tidak stabil ini akan menyulitkan mahasiswa dalam proses pembelajarannya karena jika jaringan kurang baik maka perkuliahan virtual ini akan terputus-putus sehingga mahasiswa kurang mamahami materi yang disampaikan. 

Hal ini akan menyebabkan kebosanan dan kejenuhan bagi. Yang ketiga, proses pembelajaran . 

Dalam perkuliahan daring ini, banyak mahasiswa yang mengeluh dengan cara penyampaian materi oleh dosen yang dirasa monoton, materi yang diberikan sulit dipahami serta banyaknya tugas yang harus dikerjakan. Dan yang terakhir adalah lingkungan. Lingkungan juga menjadi menjadi penyebab kejenuhan pada mahasiswa. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline