Lihat ke Halaman Asli

Pemilu 2024, Kandidat dan Isu Utama yang Menjadi Sorotan Publik

Diperbarui: 12 September 2024   09:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

    Pemilu 2024 di Indonesia menjadi salah satu peristiwa politik paling dinanti dan berpengaruh dalam sejarah bangsa ini. Dengan berbagai kandidat yang kuat dan isu-isu krusial yang menjadi perhatian, Pemilu ini tidak hanya akan menentukan siapa yang memimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan, tetapi juga bagaimana bangsa ini akan menghadapi tantangan-tantangan utama yang memengaruhi kehidupan jutaan rakyatnya. Kandidat utama dalam Pemilu 2024 serta permasalahan-permasalahan yang muncul sebagai sorotan publik (Maulana et al., 2022).


Dalam Pemilu 2024, tiga kandidat utama mencuat ke permukaan, masing-masing membawa visi dan pendekatan yang berbeda dalam menangani isu-isu penting negara.     Mereka adalah Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan (Aji & Indrawan, 2020).


  Prabowo Subianto
Mantan komandan militer ini, yang sekarang menjabat sebagai Menteri Pertahanan, kembali mencalonkan diri sebagai Presiden untuk ketiga kalinya. Prabowo memiliki basis pendukung yang kuat dan mengandalkan popularitasnya sebagai "Cuddly Grandpa" di media sosial, terutama di kalangan generasi muda. Namun, masa lalunya yang kontroversial, termasuk tuduhan pelanggaran hak asasi manusia, tetap menjadi bayang-bayang yang mengikutinya.


  Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah ini dikenal sebagai penerus potensial dari Presiden Joko Widodo. Ganjar, yang berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), membawa pesan keberlanjutan kebijakan Jokowi, terutama dalam hal pembangunan infrastruktur dan stabilitas ekonomi. Meskipun popularitasnya sempat tergerus akibat beberapa keputusan kontroversial, Ganjar tetap menjadi kandidat kuat.


  Anies Baswedan
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini dikenal dengan pendekatan populis dan didukung oleh koalisi partai-partai Islam dan nasionalis sekuler. Anies berfokus pada isu-isu sosial dan pendidikan, serta menawarkan alternatif bagi pemilih yang menginginkan perubahan dari status quo. Anies juga seringkali dipandang sebagai tokoh yang mampu menarik dukungan dari kelompok-kelompok minoritas.


Salah satu isu yang paling kontroversial adalah keterlibatan keluarga Presiden Jokowi dalam pemilu ini. Putranya, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo. Keputusan Mahkamah Konstitusi yang mengizinkan Gibran, meski belum memenuhi syarat usia minimum, memicu perdebatan luas tentang politik dinasti dan pengaruhnya terhadap demokrasi di Indonesia . Isu ini mencakup penggunaan bantuan sosial dan sumber daya negara lainnya sebagai alat kampanye. Laporan dari pengamat pemilu mengungkapkan adanya potensi penyalahgunaan sumber daya negara untuk memengaruhi pemilih, yang mengancam integritas proses pemilu. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pemilu juga dipertanyakan, terutama terkait independensi KPU dan Bawaslu (Alvin, 2022).


   Pemilu 2024 juga diwarnai oleh maraknya misinformasi dan disinformasi yang menyebar cepat melalui media sosial. Penggunaan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) untuk memanipulasi informasi menjadi tantangan besar dalam menjaga kualitas demokrasi. Upaya untuk meningkatkan literasi digital dan kebebasan pers dianggap penting untuk melawan arus disinformasi yang dapat merusak proses pemilu Ekonomi menjadi salah satu isu utama dalam kampanye Pemilu 2024. Banyak pemilih yang menginginkan kelanjutan kebijakan ekonomi yang telah diterapkan oleh Presiden Jokowi, termasuk pembangunan infrastruktur dan stabilitas ekonomi. Namun, ada kekhawatiran tentang keberlanjutan proyek-proyek besar yang dianggap boros dan potensi dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat lokal (Aji & Indrawan, 2020).


   Pemilu 2024 akan menjadi tonggak penting dalam sejarah politik Indonesia. Dengan berbagai kandidat yang menawarkan visi yang berbeda dan permasalahan yang kompleks, pemilu ini tidak hanya akan menentukan siapa yang akan memimpin negara, tetapi juga arah kebijakan nasional di masa depan. Isu-isu seperti politik dinasti, penyalahgunaan sumber daya negara, dan disinformasi harus ditangani dengan serius untuk memastikan proses pemilihan yang adil dan transparan. Pada akhirnya, pilihan yang diambil oleh rakyat Indonesia dalam Pemilu ini akan sangat menentukan masa depan demokrasi dan pembangunan di negara ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline