Lihat ke Halaman Asli

Program untuk Mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), Mengatasi Stunting, dan Mencegah Penggunaan Narkoba

Diperbarui: 11 Agustus 2022   15:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1. Penjelasan Materi tentang Stunting oleh Ibu Annisa Rizki Nur Pratiwi, A.Md.Gz/dokpri

Semarang (18/07) - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2022 Kelurahan Wonodri melakukan edukasi mengenai pencegahan stunting kepada peserta Posyandu RW III Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang. 

Program ini dilaksanakan pada hari Senin, 18 Juli 2022 pukul 16.30 WIB-17.30 WIB di Balai RW III "Graha Wojo" Wonodri Joho. Pada program ini mahasiswa dan pihak posyandu RW III Kelurahan Wondori mengundang secara khusus Ibu Annisa Rizki Nur Pratiwi, A.Md.Gz. dari Poli Gizi Puskesmas Pandanaran untuk memberikan materi.

Pelaksanaan program edukasi pencegahan stunting ini didasari oleh keberadaan anak-anak yang mengalami stunting, rendahnya pemahaman masyarakat mengenai stunting, dan rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan terhadap terjadinya stunting di Kelurahan Wonodri. 

Oleh karena itu, disampaikanlah materi yang meliputi kebutuhan nutrisi seimbang untuk ibu hamil dan anak, pengetahuan terkait bahaya stunting, dan upaya intervensi gizi spesifik dengan sasaran ibu hamil, ibu menyusui, anak usia 0 hingga 6 bulan, dan anak usia 6 hingga 23 bulan. 

Ibu-ibu yang datang didorong untuk menyadari bahwa 1000 hari pertama kehidupan merupakan fase krusial dalam pencegahan stunting sehingga ibu-ibu tersebut diarahkan untuk mengonsumsi bahan pangan yang kaya akan karbohidrat, protein, kalsium, zinc, dan zat besi karena berperan dalam pertumbuhan bayi.

Selain itu, materi juga disampaikan melalui pemberian leaflet pencegahan stunting kepada peserta dan banner edukasi stunting yang diletakkan di Balai RW III "Graha Wojo" Wonodri Joho. Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Tahun 2022 Kelurahan Wonodri juga memberikan alat ukur tinggi badan atau microtoise kepada Posyandu RW III Kelurahan Wonodri untuk membantu pemantauan perkembangan dan pertumbuhan tubuh anak/balita.

Kemudian menindaklanjuti dari penjelasan dari Ibu Annisa, mahasiswa KKN Tim II Undip melanjutkan dengan program monodisiplinnya, yaitu pemberian cookies kacang merah beserta penjelasannya untuk mencegah stunting. Mahasiswa memberikan penjelasan mengenai kandungan dan cara pembuatan cookies kacang merah sembari membagikan cookies kacang merah dan selebaran resep kepada ibu-ibu yang datang.

Gambar 2. Mahasiswa Menjelaskan tentang Cookies Kacang Merah untuk Mencegah Stunting/dokpri

Gambar 3. Cookies Kacang Merah yang Dibagikan kepada Ibu-Ibu Peserta/dokpri

Mahasiswa menjelaskan tentang cookies kacang merah yang merupakan makanan alternatif atau cemilan sehingga dapat dikonsumsi oleh ibu hamil atau anak-anak sekalipun. 

Lalu menjelaskan tentang komponen utama dari cookies, yaitu oats dan tepung kacang merah sehingga kaya akan karbohidrat, protein, asam folat, dan mikronutrien yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi. Harapannya, setelah mengetahui tentang cookies kacang merah dan cara pembuatannya, ibu-ibu menjadi tertarik untuk mengonsumsi dan membuat cookies tersebut di rumah masing-masing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline