Seperti yang kita ketahui, jantung adalah salah satu organ yang sangat mempengaruhi keberlangsungan hidup kita manusia. Selain pembuluh darah, jantung juga merupakan salah satu organ penyusun sistem peredaran darah pada manusia. Fungsi utama dari jantung sendiri adalah untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Jantung merupakan organ berongga yang terdiri atas empat ruangan, yaitu atirum yang terbagi menjadi arium dexter dan sinister, dan ventrikel yang terbagi menjadi ventrikel dexter dan sinister. Ruangan tersebut berbentuk seperti kerucut tumpul dengan puncak di bawah yang miring ke sebelah kiri. Jantung terletak di antara paru-paru, dan berukuran sebesar kepalan tangan pemilik jantung. Jantung dan pembuluh darah besar dibungkus oleh membran perikandrium. Perikandrium merupakan kantong yang terdiri atas lapisan ganda yang dapat membesar dan mengecil, mengandung cairan perikardial.
Jantung terdiri dari tiga lapisan dan memiliki dua katup. Tiga lapisan dinding jantung tersebut adalah epikandrium yang merupakan bagian luar, miokandrium yang merupakan bagian tengah, dan endokandrium yang merupakan bagian dalam. Sedangkan dua katup jantung adalah katup trikuspid yang teletak di antara atrium dexter dan ventrikel dexter, dan bikuspid yang terletak di antara atrium sinister dan ventrikel sinister.
Jantung memiliki sifat otoritmisitas yang berarti mampu berkontraksi atau berdenyut secara ritmis karena adanya potensial aksi yang dihasilkannya sendiri. Sel yang mampu melakukan otoritmisitas ini adalah Nodus SA (sinotrial) yang merupakan pemacu normal dan mengirim 80-70 denyut per menit, Nodus AV (atrioventrikel) mengirim 40-60 denyut per menit, Berkas His mengirim 20-40 denyut per menit, dan serat purkinje mengirim 20-40 denyut per menit.
Pacemaker alami ini dapat membuat jantung merubah jumlah darah yang diberikan pada tubuh melalui sinyal-sinyalnya. Jika denyutan yang diberikan sedikit, maka jumlah darah yang diberikan ke tubuh juga sedikit dan jika denyutan yang diberikan banyak, maka jumlah darah yang diberikan ke tubuh juga banyak. Karena itu, sel yang bekerja sebagai pacemaker ini sangat dibutuhkan keberedaannya dalam keberlangsungan hidup kita. Namun bagaimana jika pacemaker utama, yaitu nodus SA rusak dan tidak dapat berfungsi kembali?
Sebelumnya kita akan membahas tentang fungsi normal jantung. Atrium dexter menerima darah yang miskin oksigen dari tubuh dan memompanya ke dalam ventrikel dexter. Kemudian ventrikel dexter akan memompa darah tersebut ke paru-paru untuk menerima oksigan. Darah yang kaya dengan oksigen dari paru-paru tersebut kemudian berjalan ke atrium sinister ke dalam ventrikel sinister. Ventrikel sinister menghantar darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Untuk mempertahankan tubuh yang sehat, jantung harus mempertahankan denyut yang memadai, sehingga jumlah oksigen dan nutrisi yang di serahkan ventrikel sinister ke tubuh cukup. Peredaran darah ini merupakan siklus yang akan terus berlanjut.
Denyut jantung diatur oleh sinyal yang dihasilkan oleh pacemaker utama, yaitu Nodus SA. Sinyal yang diberi oleh Nodus SA ini berjalan pada jaringan-jaringan konduksi khusus pada dinding-dinding atria yang menyebabkan otot atria berkontraksi dan memompa. Sinyal-sinyal yang sama ini kemudian berjalan ke Nodus AV, yang merupakan area kecil jantung yang berperan sebagai penerus sinyal antara atrium dan ventrikel. Setelahnya, sinyal ini akan berjalan sepanjang jaringan konduksi khusus untuk mencapai dinding ventrikel dan menyebabkannya memompa.
Nodus SA sendiri terletak di bagian atrium dexter. Saat Nodus SA mengirim sinyal, ruangan atas jantung akan berkontraksi dan memompa darah. Saat Nodus SA mengalami kerusakan atau gangguan, ia tidak dapat mengirim denyutan, sehingga tugasnya ini akan diambil alih oleh nodus AV. Jika Nodus AV juga rusak, maka Berkas His yang akan menggantikannya. Begitu juga saat Berkas His rusak, serat purkinje lah yang akan menggantikannya. Pengiriman denyutan akan terus dialihkan dari pacemaker yang mengirim denyutan paling tinggi ke paling rendah.
Tugas Nodus SA yang diambil alih oleh pacemaker cadangan ini tentunya berpengaruh terhadap kinerja jantung. Denyutan yang awalnya 80-70 denyut per menit menjadi berkurang. Dengan berkurangnya denyut jantung ini, darah yang dialirkan ke seluruh tubuh pun juga berkurang dan menjadi semakin lambat. Padahal darah mengandung oksigen dan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Oleh karena itu jantung seharusnya memiliki denyut yang cukup agar oksigen dan nutrisi untuk tubuh terpenuhi.
SSS yang merupakan kepanjangan dari Sindrom Sinus Sakit (Sick Syndrom Sinus). Sindrom Sinus Sakit adalah sejenis aritmia, yaitu gangguan irama jantung karena fungsi pacemaker jantung yang abnormal.Pacemaker utama ada nodus SA yang dalam aritmia ini tidak bekerja dengan benar. Aritmia terdiri dari Bradikardia (denyut jantung abnormal lambat), Takikardia (denyut jantung abnormal cepat) dan bisa kombinasi keduanya.
Bradikardia adalah kondisi saat denyutan yang ada pada jantung lebih lambat dari normal. Denyutannya adalah di bawah 60. Bradikardia ini dapat menjadi masalah yang serius jika tubuh dan tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Suplai yang tidak cukup ini dapat berakibat pada kesalahan fungsi dan kegagalan organ-organ. Organ yang paling berpengaruh adalah otak. Namun jika suplai darah tidak cukup ke organ-organ lain, maka akan berakibat pada gagal jantung, gagal ginjal, dan gagal hati.