Lihat ke Halaman Asli

Tentang Podcast, Suara, Cerita, hingga Pemaknaan sebagai Favorit Masa Kini

Diperbarui: 19 Desember 2023   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Freepik.com


Ekosistem penyebarluasan informasi yang sudah berjalan sampai saat ini mempunyai keunikan tersendiri untuk memberikan pengalaman yang berbeda bagi tiap individu. Misalnya dalam bentuk podcast, awal mulanya pada 2005 yaitu Boy Avianto dengan nama 'Apa Saja Podcast' melalui kanal blogspot, dan berselang selama tiga tahun. Hingga muncul SoundCloud  dan medium lainnya yang menghadirkan podcast yang kian bekembang dan populer yang bisa dinikmati hinggga saat ini (Pratama, 2020) Sejak itu kehadiran Gimlet atau Anchor, hingga Spotify sebagai platform terbesar dan sangat diminati oleh banyak orang. Apalagi dengan layanan yang bisa didengarkan secara online bahkan episodenya bisa di - download. Podcast menjadi konten yang berisi percakapan untuk bisa memberikan informasi secara lebih dalam dengan keberagaman topik.

Konten podcast sendiri mampu menampilkan ingformasi yang bisa saja berangkat dari pengalaman hidup dan lain sebagainya, kemudian, pulikasikan dan bisa didengarkan kapan saja. Audiens akan mendengar dan memberikan komentar seperti interaktivitas ketika bisa memilih dengan bebas dari podcast yang ditampilkan. Maka podcast jadi salah satu karya yang tidak terikat atau terpaku dengan ruang dan waktu (Rachman dan Oktaviani, 2023)

Mengutip data dari Databoks.katadata.co.id , Podcast  di negara Indonesia memiliki pendengar terbesar ke-2 di Dunia pada Kuartal III 2021 . Dengan nama lain Siniar, produk media ini didukung oleh musik sebagai hal yang utama,  pada bagian kedua ada acara dari radio, Podcast menjadi konten favorit ketigadan audiobook di posisi keempat (Pahlevi, 2022) Kemajuan podcast menjadi hal yang dilakukan oleh media -  media agar bisa bersaing dan memenuhi kebutuhan informasi.  Selanjutnya, mengutip data Global Web Index (GWI) bahwa presentasi pendengar podcast berusia 20 - 24 tahun. Ditambah pendengar podcast di Indonesia, mencapai 35,6% dari total prngguna internet dengan kisaran umur 16 - 64 tahun.

Variasi konten alternatif ini, menghadirkan topik hangat ataupun kajian diskusi yang misalnya langsung mengundang narasumber secara langsung dalam kejadian tersebut.  Bisa menjadi petunjuk, nasihat, atau hanya kisah romantis yang bisa dibagikan. Sehingga pandangan atau perspektif dari seseorang masih bisa terbaca mengenai kehidupan ataupun professionalitas dalam penyampaian informasi. Podcast jadi media baru untuk bersaing dengan media lainnya karena mempunyai pasar sendiri

Hal ini tidak lepas dari pendengar podcast yang bisa juga menyediakan cerita atau menjadikan diri sebagai narasumber untuk menyajikan kisah atau prespektif tentang keberbedaan. Konten santai namun serius bisa dijadikan podcast untuk dinikmati ataupun diolah. Ada beberapa contoh podcast yang bisa dinikmati on-demmand di aplikasi spotify yang saat ini sedang dinikmati oleh banyak orang seperti "Podcast Raditya Dika" "Podcast Thirty Days of Lunch" "Podcast Makna Talks" dan masih banyak lainnya yang memberikan insight dan bisa memberikan hiburan dari cerita yang  disampaikan. Ditambah, jika isu tersebut relate dan bisa dimaknai dengan lebih lepas.

Makna Talks

Sebuah podcast yang menyugguhkan karya dengan format digital serta didistribusikan ke publik lewat digital.  Podcast ini konsistensi menyampaikan hal - hal yang menyentuh perhatian masyarakat. Layaknya seperti sharing atau tukar pikiran dengan lawan bicara tentang berbagai ide atau peristiwa di kehidupan manusia.Dengan pembawaan yang inspiratif, Makna Talks mengangkat self-branding, karir, atau cerita pribadi dan keunikan lainnya.

Podcast : Makna Talks 

Jika Peminat Podcast Tinggi ? Apakah bisa bersaing dengan Konten Lainnya yang banyak Peminat ?

Podcast memiliki beberapa hal yang bisa menjadi keunggulan, misalnya pembahasan isu yang lebih mendalam yang disertai juga variasi opini atau sudut pandang dari podcaster. Kemudian dengan bentuk audio, ada penekanan dari intonasi yang bisa memunculkan emosi dari si pendengar, sehingga masyarakat dapat lebih memahami dengan gaya bicara yang disampaikan. Tidak hanya itu, jika podcaster sudah memiliki nama atau menjadi KOL, maka mereka menjadi acuan dan setiap kalimat atau pernyataan yang dilontarkan bisa jadi quotes yang menjual atau diminati oleh masyarakat. Bisa terdengar Clickbait atau Sensasional, namun hal ini perlu menjadi kewaspadaan untuk tetap hati - hati dalam bertutur. Apalagi memaparkan data, karena jika blunder sedikit, dampak podcast dapat bersifat jangka panjang.

Memahami bahwa generasi muda sekarang, sudah ditahap berusaha melek akan informasi dan sangat mengonsumsi media saat ini. Podcast jadi salah satu sumber untuk bisa memaknai bahwa perlu adanya keberagaman informasi dan bisa membentuk kontrol diri yang kuat akan penyebaran informasi. Misalnya Mahasiswa ketika membuka situs, mereka perlu memahami bahwa banyaknya sudut pandang jika situs lainnya dibuka dengan topik berita yang sama. Maka kesempatan untuk berjelajah di media sosial dapat dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya demi mendapatkan kredibilitas yang tinggi dan data yang akurat. Karena tidak hamya tren yang cukup untuk memberikan pemikiran, namun perlu empati dan logika untuk  melihat perkembangan baik dari nilai yang baik atau nilai yang buruk.

Sumber Referensi :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline