Media massa menjadi tempat penyebaran informasi yang dapat sampai bagi beberapa orang, kemudian media massa menjadi media digital menjadi lebih luas dari semula. Awalnya masyarakat sebagai konsumen berita atau pelihat saja, kini bisa menjadi produsen berita yang aktivitas juga secara real time. Berkat pemanfaat teknologi yang berada didekat masyarakat, hal ini menjadi gerbang awal untuk membuat konten atau karya yang berisi informasi yang bisa dibagikan
Informasi seperti berita pada masa kini mengalami perubahan signifikan karena pertumbuhan teknologi serta inovasi menarik. Salah satunya kehadiran teknologi yaitu kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence. Menurut survei Populix 45% pekerja dan pengusaha di Indonesia memakai aplikasi AI . Kemudian ChatGPT jadi aplikasi AI yang paling banyak digunakan di Indonesia (Annur, 2023) Proses pembelajaran dengan AI punya proses yang lebih cepat dan efisien misalnya seperti pengalaman, informasi baru, dan datayang terus berkembang. Dengan teknologi tersebut, wawasan yang dicari oleh siapa saja bisa lebih mudah ditemukan dan menjadi terobosan di beberapa bidang
Umumnya pemanfaatan teknologi untuk mempermudah pekerjaan serta efektif dalam waktu. Misalnya dalam pengumpulan informasi dan data yang akses yang sulit atau banyak bisa lebih cepat serta mudah untuk diproses. Sehingga hal ini bermanfaat untuk para jurnalis terutama jurnalis data untuk mengolah data dengan bijak.
“Bisa saja teknologi lakukan semuanya, tapi kalau tidak di bawah pengawasan manusia untuk mengontrol alur informasi tersebut, teknologi AI akan mengembangkan logikanya sendiri yang mungkin tidak kontekstual dengan kepentingan manusia,” jelas Dandi Supriadi, Dosen Program Studi Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran yang juga peneliti jurnalisme digital (Maulana, 2023)
Umumnya jurnalis menjadi profesi yang sudah tidak asing lagi di Indonesia, karena hadir setiap hari dalam berbagai media mulai dari konvensional menuju digital. Karena sebagai penyalur informasi, jurnalis juga perlu ketelitian dan verifikasi yang tepat sebelum berita dipublikasikan ke publik. Namun, saat ini jurnalis sudah mulai terancam dengan perkembangaan zaman yang dipenuhi dengan teknologi. Kemudian, Bagaimana dengan masa depan jurnalis untuk keberlangsungannya ? Dalam dunia jurnalisme masa depan ada tren menurut Bernard Shaw yaitu : 1. Real Time Web; 2. Big Data ; 3. Intelligent Device yang sudah terjadi (Widodo, 2020 : 56) Contohnya fasilitas atau fitur live streaming di beberapa media sosial, teknologi virtual reality (VR) yang dipakai jurnalis New York Times pada 2016 untuk memberikan konten audio visual 360 derajat, situs NewsWhip untuk pengumpulan data untuk berita secara online serta teknologi menarik lainnya yang telah dipakai
Fenomena tersebut juga berlanjut seperti adanya Presenter AI di Tv One yang pertama sekali hadir di Indonesia. Layaknya seperti manusia, AI juga dapat dikawal oleh media dalam pencegahan potensi berita palsu, jelas Karni Ilyas salah satu presenter TV One dalam avatar. Tidak hanya itu, kehadiran jurnalisme robot bisa menggantikan peran jurnalis yang biasanya menyusun data dan materi berita bisa terstruktur untuk produksi berita. Jurnalisme robot ini bermula dari salah satu situs online Beritagar.id untuk memproduksi serta publikasi berita (Putranto & Utoyo, 2022 : 8). Dibalik kelebihan, jurnalisme robot dalam kualitas berita masih belum memiliki kode etik yang disusun layaknya seorang jurnalis profesional. Penulisan berita yang tepat memiliki objektivitas dan juga dilandasi UU Pers yang berlaku. Kemudian di tahap verifikasi informasi juga perlu dilakukan ketat dan diawasi agar tidak terjadi pelanggaran dan kesalahan.Produk berita yang mengandung tulisan juga masih punya banyak kekurangan, misalnya tidak ada sumber atau narasumber yang dicantumkan. Tulisan buatan ini juga belum bisa menampilkan sisi emosional serta manusiawi karena lebih kaku dalam penyusunan. Maka dalam menjaga esensi serta integritas jurnalis harus berada dalam tangan yang tepat.
Kolaborasi dengan tepat jadi bukti bahwa produk berita yang akan dihasilkan dapat lebih interaktif untuk para konsumer berita. Baik dari segi kata, audio, video, gambar, dan lainnya yang didapat dari teknologi multimedia yang sudah kompeten. Teknologi kecerdasan buatan atau AI punya peluang yang besar untuk dipakai oleh siapa saja seperti di dunia jurnalis. Namun balik lagi, Artificial Intelligence dapat menjadi alternatif untuk membantu para jurnalis bukan sebagai penguasa besar dalam dunia jurnalis
Sumber :
Annur, C. M. (2023, June 26). Survei: ChatGPT Jadi Aplikasi AI Paling Banyak Digunakan di Indonesia. Databoks. Retrieved October 21, 2023, from https://databoks.katadata.co.id/index.php/infografik/2023/06/26/survei-chatgpt-jadi-aplikasi-ai-paling-banyak-digunakan-di-indonesia
Giovanni, G., & Ganinda, N. (2023). Presenter Berita Virtual AI Hadir di Tanah Air, Masyarakat Siap? Diakses dari https://www.voaindonesia.com/a/presenter-berita-virtual-ai-hadir-di-tanah-air-masyarakat-siap-/7079939.html
Maulana, Arief. (2023). Teknologi AI dalam Industri Pers, Akankah Menggantikan Peran Pekerja Media?. Universitas Padjadjaran. Diakses dari https://www.unpad.ac.id/2023/04/teknologi-ai-dalam-industri-pers-akankah-menggantikan-peran-pekerja-media/
Putranto, A., & Utoyo, A. W. (2022). Praktik jurnalis robot sebagai akhir profesi jurnalis. Jurnal Mahardika Adiwidia, 1(2), 86-99.