Universitas Kabul, Afghanistan, kembali menerima serangan pada Selasa (3/11/2020) yang menewaskan 22 mahasiswa dan setidaknya terdapat 22 orang mahasiswa yang terluka.
Dilansir dari The Guardian, penyerangan tersebut dilakukan oleh kelompok ISIS ketika Universitas Kabul sedang menjadi tuan rumah pada pameran buku yang dihadiri oleh Duta Besar dari negara Iran.
Penyerangan ini merupakan serangan kedua yang diklaim oleh kelompok ISIS pada hari Senin (2/11/2020). Sejumlah tiga orang penyerang menembak mahasiswa yang sedang berlarian dan yang berada dalam kelas.
Pelaku penembakan telah ditembak mati oleh pasukan keamanan Afghanistan. Pemerintah menetapkan hari berkabung nasional atas penembakan sang pelaku pada hari Selasa (3/11/2020) bersamaan dengan serangan kedua berlangsung.
ISIS menyatakan bahwa pelaku penyerangan pada hari Senin (2/11/2020) berjumlah dua orang.
Kelompok ISIS mengklaim bahwa target penyerangan adalah hakim dan mungpenyelidik pemerintah Afghanistan yang dianggap murtad dalam sebuah acara kelulusan. Serangan oleh kelompok ISIS hari Senin dimulai dengan ledakan di depan gerbang universitas sekitar pukul 11 pagi.
Serangan tersebut membuat ratusan mahasiswa melarikan diri namun, tidak sedikit mahasiswa yang tertinggal dan terjebak di dalam kelas masing-masing.
Salah satu mahasiswa universitas Kalibu, Ahmad Samim, mengatakan kepada The Guardian bahwa penyerangan yang menewaskan 22 mahasiswa tersebut terjadi di sisi timur universitas, di fakultas hukum dan jurnalisme.
Ia mengatakan, militan yang bersenjatakan pistol menembak ke arah universitas yang berisikan 22 ribu mahasiswa.