Lihat ke Halaman Asli

rena elisabeth

mahasiswa ilkom 2018

Menjadi pembunuh, apa yang mempengaruhi Marlina dalam film "Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak"?

Diperbarui: 21 Oktober 2020   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hipwee.com

Film merupakan sebuah karya seni yang diciptakan oleh seseorang untuk menghibur penonton dan berusaha menyampaikan nilai-nilai yang terkandung di dalam film tersebut.  Film juga dapat didefinisikan sebagai media baru yang menyebarkan hiburan, cerita, peristiwa, musik, drama, dan lawak untuk masyrakat umum (Effendy, 2003).

Salah satu film yang menyebarkan hiburan dengan nilai-nilai di dalamnya adalah film "Marlina Si Pembunuh Empat Babak" (2017). Tidak hanya menjadi media untuk menyebarkan hiburan dan menyampaikan nilai tertentu, film ini juga memiliki implikasi pada sosial yaitu adanya penggambaran sosok wanita yang kuat dan mandiri. 

Film ini membantah anggapan masyarakat bahwa perempuan lemah dan selalu patuh. Film ini mencoba menjelaskan bagaimana perlawanan Marlina yang tertindas dan mengajak para wanita untuk kuat dalam melawan ketidak adilan.

Selain itu, dalam film ditunjukkan keindahan Pulau Sumba. Saat Marlina mengitari Sumba dengan kuda, terlihat padang rumput dan bukit yang indah. Hal ini akan mempengaruhi meningkatnya pariwisata ke Pulau Sumba karena tertarik dengan visual yang diberikan pada setiap adegan.

Film "Marlina si Pembunuh Empat Babak" yang disutradari oleh Mouly Surya, menerima  beberapa penghargaan seperti  menjadi film cerita panjang terbaik di ajang Festival Film Indonesi (FFI) 2018. Hal ini tentunya membantu tergeraknya dunia perfilman di Indonesia khususnya film yang mengangkat ada atau kehidupan sosial di suatu daerah.

Lika-liku kehidupan sosial yang dialami oleh Marlina dan memiliki sentuhan nuansa 'koboi' dengan memperlihatkan hal baik atau buruk yang diperankan oleh para tokoh, film ini memiliki genre drama dan western. Film ini juga ber genre thriller karena adanya ketegangan yang dibangun dari tiap adegan. Film ini memiliki paradigma kritis, di mana Marlina, berusaha 'melawan' ketidaksetaraan kedudukan antara laki-laki dan perempuan. 

Film biasanya menampilkan cerita atau peristiwa baik fiksi maupun non-fiksi. Tidak lengkap rasanya, apabila di dalam film tidak memiliki tokoh, karena makna film tidak akan tersampaikan. Dalam film, tokoh-tokoh yang ditampilkan memiliki perilakunya masing-masing. seperti memiliki tingkah laku yang unik, sifat tokoh dalam menyelesaikan masalah, dan lain sebagainya, yang bisa saja berkaitan dengan psikologis dari tokoh tersebut. 

Psikoanalisis dan Tokoh Film "Marlina si Pembunuh Empat Babak"

Psikoanalisis merupakan teori yang berbicara mengenai hakikat dan perkembangan kepribadian manusia. Menurut Haleludin & Syawal (2018), teori ini mencakup emosi, motivasi, dan beberapa aspek lainnya. Menurut Ryan (2012), dalam psikoanalisi terdapat beberapa elemen, seperti:

1. Concious - Unconsious

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline